
Founder & CEO Intiland Tutup Usia, Cerita Singkat Hendro Gondokusumo yang Seumur Hidup Mengabdi di Properti

Founder & Chief Executive Officer (CEO) PT Intiland Development Tbk, Hendro S. Gondokusumo telah meninggal dunia/Dok. Intiland
Industri properti Indonesia kehilangan satu figur properti. Founder & Direktur Utama PT Intiland Development Tbk, Hendro S. Gondokusumo telah meninggal dunia.
“Bersama ini, kami sampaikan bahwa Direktur Utama Perseroan, Bapak Hendro S. Gondokusumo telah meninggal dunia pada Kamis, 13 Maret 2025,” tulis Corporate Secretary PT Intiland Development Tbk Theresia Rustandi dalam Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Theresia juga menyampaikan perihal susunan Direksi terbaru dari Perseroan akan disampaikan pada pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat.
Ia juga menyampaikan kejadian tersebut tidak berdampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Perseroan.
Mengutip Obituari di laman Intiland, Hendro lahir di Malang, Jawa Timur pada 6 September 1950 sebagai anak ketiga dari delapan bersaudara. Ia berasal dari keluarga sederhana yang menekuni bisnis hasil bumi. Pada usia 17 tahun, Hendro muda mulai belajar berbisnis dengan ikut ayah dan pamannya ke Jakarta untuk berdagang hasil bumi. Namun, dirinya mengaku tidak tertarik. Kecintaannya terhadap arsitektur dan bentuk gedung-gedung tua yang indah, memantabkan pilihannya untuk menekuni seluk-beluk bisnis properti.
“Di dunia properti, saya benar-benar bisa mengembangkan diri,” kata Hendro pada sebuah kesempatan.
Intiland adalah salah satu bisnis yang ukirnya. Intiland dimulai pada tahun 1970-an ketika Hendro S. Gondokusumo banyak berkecimpung dalam kegiatan pembangunan dan pengembangan properti di Jakarta dan Surabaya, seperti perumahan Cilandak Garden Housing di Cilandak, Jakarta Selatan, Taman Harapan Indah di kawasan Angke, Jakarta Barat, dan Kota Satelit Darmo di Surabaya.
Proyek properti ini menjadi cikal bakal Intiland, menyusul dengan proyek properti lainnya seperti Pantai Mutiara dan Intiland Tower yang dikembangkan tahun 1980-an. Tahun 1990 merupakan tonggak penting bagi Perusahaan setelah berhasil mencatatkan namanya di Bursa Efek Indonesia.
Dalam perjalanan karirnya, ia menjadi Direktur Utama PT Dharmala Intiland Tbk pada tahun 1983 hingga 2007. Pada tahun 2007 hingga 2011, Hendro menjabat Wakil Komisaris Utama PT Intiland Development Tbk. Kemudian menduduki Direktur Utama PT Intiland Development Tbk pada 2011 hingga tutup usia.
Kiprah Hendro tidak hanya di Perusahaan, ia juga berkecimpung dalam berbagai organisasi. Ia aktif dalam beberapa organisasi real estate, seperti Federasi Real Estate International (FIABCI), International Real Estate Institute (IREI), dan sebagai Dewan Kehormatan Asosiasi Real Estat Indonesia.
Kiprahnya pada organisasi, Hendro pernah menjabat sebagai Ketua Jakarta Property Club dari tahun 2007 -hingga 2010. Ia juga pernah menjabat Ketua Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia (APLGI) periode 2014 hingga 2018. Masih berkecimpung soal properti, ia juga dipercaya menjadi Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Bidang Properti pada 2015 hingga sekarang. Adapun di Real Estat Indonesia (REI), ia menjabat Anggota Badan Pertimbangan Organisasi Real Estat Indonesia sejak 2016 hingga sekarang.
Dalam mewarnai dunia properti, Kepemimpinan Hendro telah melahirkan sejumlah proyek unggulan Intiland. Proyek tersebut antara lain Regatta sebagai ikon kondominium mewah yang didesain oleh Tom Wright dari Atkins Design, desainer The Burj Al Arab di Dubai. Hendro juga mengomandoi pengembangan kawasan premium di Surabaya dengan membangun Graha Famili, sebuah kota mandiri yang dibangun di atas lahan seluas 280 hektar di sebelah Surabaya Barat yang juga dilengkapi dengan lapangan golf 18-hole.
Semangat dan prestasi yang diukir Hendro akan menjadi pelajaran penting bagi pelaku bisnis properti di Indonesia. Selamat jalan Pak Hendro.
Leave a reply
