
Minyak Meredup Dibebani Laporan EIA Serta Keputusan OPEC+

Ilustrasi drum minyak/Dok. IEA
Harga minyak pagi ini terpantau bergerak turun ke level $90 per barel dibebani oleh sentimen pasca rilisnya laporan stok mingguan EIA serta keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi bulan September. Meski demikian, penurunan pasokan minyak di jaringan pipa CPC membatasi penurunan harga lebih lanjut.
OPEC dan sekutunya pada pertemuan hari Rabu menyepakati untuk meningkatkan produksi bulan September sebesar 100.000 bph, salah satu peningkatan produksi minyak terkecil yang dilakukan sepanjang sejarah OPEC+. Keputusan OPEC+ tersebut gagal memenuhi ekspektasi yang diharapkan oleh AS, dimana dalam kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Arab Saudi telah mendesak agar aliansi OPEC+ dalam menambah produksi setidaknya 300.000 bph. Belum ada indikasi apakah OPEC+ akan terus meningkatkan produksi di bulan-bulan berikutnya, ungkap para delegasi yang hadir dalam pertemuan. Aliansi 23 negara produsen ini dijadwalkan akan bertemu kembali pada 5 September.
Dalam laporan yang dirilis Rabu malam oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA), menunjukkan stok minyak mentah AS melonjak naik sebesar 4,47 juta barel, kenaikan tersebut diluar prediksi awal yang memperkirakan stok turun sebesar 629 ribu barel. Untuk stok bensin juga naik tak terduga sebesar 163 ribu barel, di luar prediksi awal yang memperkirakan terjadinya penurunan sebesar 1,61 juta barel. Data dari EIA tersebut mengindikasikan kondisi permintaan yang sedang lesu di pasar energi AS.
Turut membebani pergerakan harga minyak, para pejabat Iran dan AS dijadwalkan akan melanjutkan kembali negosiasi nuklir di Wina minggu ini, ungkap para pejabat dari kedua negara pada hari Rabu. Sinyal dilanjutkan kembali negosiasi nuklir ini memicu potensi kembalinya barel Iran ke pasar minyak global.
Sementara itu, dukungan pada pasar minyak datang dari pernyataan Caspian Pipeline Consortium (CPC) yang pada hari Rabu mengatakan bahwa pasokan minyak telah turun secara signifikan akibat jadwal pemeliharaan di ladang Kazakh Tengiz serta penghentian produksi di ladang Kazakh lainnya, tanpa merinci dengan jelas berapa besar penurunan yang terjadi. Jaringan pipa CPC menghubungkan ladang minyak Kazakh dengan pelabuhan Novorossiisk di Laut Hitam Rusia, yang berkontribusi sekitar 1% terhadap pasokan minyak global.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $95 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $85 per barel.

Sumber: ICDX
Fokus Crude Oil:
1. OPEC+ sepakat menaikkan produksi sebesar 100.000 bph untuk bulan
September.
2. CPC menyatakan pasokan minyak telah mengalami penurunan secara
signifikan.
Girta Yoga
Penulis adalah Research & Development Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Leave a reply
