Dukungan Kebijakan dan Percepatan Vaksinasi dalam Pemulihan Ekonomi Global

0
796

Dark winter but light at the end of the tunnel. Spirit optimisme tersebut diharapkan menjadi cerminan tepat kondisi perekonomian dunia dalam menghadapi pandemi. Kontraksi ekonomi dunia pada tahun 2020 yang diestimasi mencapai -3,5%, 0,9% lebih tinggi dari yang yang diproyeksikan sebelumnya. Namun ditengah keteidakpastian perekonomian, ekonomi global diproyeksikan tumbuh sebesar 5,5% di tahun 2021 dan 4,2% di tahun 2022 (Sumber: IMF World Economic Outlook Update). IMF mencatat bahwa pemulihan ekonomi diproyeksikan berbeda-beda pada setiap negara. Hal ini tergantung dari segi akses intervensi medis, efektivitas dukungan kebijakan, exposure antar negara, serta karateristik struktural dalam menghadapi krisis. Disisi lain, terdapat beberapa hal yang masih menjadi tantangan diantaranya penundaan vaksinasi, mutasi virus, pengetatan lockdown serta kondisi sektor keuangan yang memanas.Selain itu, tekanan geopolitik dan kegelisahan sosial juga dinilai memiliki pengaruh yang cukup signifikan.

 

Kebijakan Pendukung

Menjawab tantangan tersebut, secara keseluruhan dukungan kebijakan dan percepatan vaksinasi masih menjadi kunci dalam pemulihan ekonomi global. Secara resmi pada 11 Maret 2020, setelah World Health Organization (WHO) mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi, pemerintah telah merespons dengan mengeluarkan berbagai seri kebijakan. Kebijakan campuran atau mix policy yang efektif menjadi hal yang strategis diterapkan. Misalnya pada sektor keuangan, beberapa kebijakan campuran yang meliputi fiskal, moneter dan stimulus sektor jasa keuangan yang sifatnya preventif and insentif dilakukan. Tidak terkecuali di bidang lainnya yang secara signifikan terkena dampak Covid-19. Seperti contohnya pada sektor yang masuk dalam kategori high impact atau terkena imbas turnover diatas 30% seperti pariwisata, manufaktur, bahan bangunan, properti, konstruksi dan farmasi. Dibutuhkah dukungan kebijakan pendukung yang strategis dalam bentuk mix policy. Misalnya dengan turut menambahkan dukungan infrastruktur, sosial, serta keamanan kesehatan dalam setiap kebijakan utama pada masing-masing sektor tersebut.

Baca Juga :   Pemprov DKI Jakarta: Moderna dan Pfizer Tersedia di Seluruh Faskes dan Sentra Vaksin

 

Penanganan Covid-19 dan Vaksinasi

Kontraksi ekonomi selama 2020, membuat negara-negara di dunia mengalami pertumbuhan ekonomi yang minus. Diantaranya Korea Selatan sebesar -1,3%, Indonesia sebesar -2,2%, Amerika Serikat sebesar -2,5%, Swedia sebesar -2,6%, Hong Kong sebesar -3,0%, Jerman sebesar -3,9%, Meksiko sebesar -4,6%, Portugal sebesar -5,9%, Italia sebesar -6,6%, Filipina sebesar -8,4% dan Spanyol sebesar -9,1%. Sedangkan disisi lain, terdapat beberapa negara yang mengalami pertumbuhan yang positif. Seperti Cina sebesar 6,5%, Taiwan sebesar 4,9% dan Vietnam sebesar 4,5% (Sumber: Kementerian PPN/Bappenas).

Faktor utama yang menyebabkan kenaikan positif pada ketiga negara tersebut adalah keberhasilan dalam penangan Covid-19. Di Cina, respons yang cepat di mulai dari penerapan disiplin lockdown, pembangunan rumah sakit yang ekspres. Lockdown di Cina berakhir pada 8 April 2020. Sedangkan di Taiwan protokol pembatasan negara dan karantina dilakukan sejak Desember 2019. Pada bulan Januari sampai dengan Maret, Taiwan memanfaatkan big data untuk pendistribusian masker, menerapkan denda bagi pelanggar aturan karantina dan penumpang kendaraan publik tanpa masker. Pada bulan Juni, Taiwan mulai melonggarkan pembatasan sosial. Lain halnya di Vietnam, protokol pengendalian di perbatasan negara dimulai sejak 3 Januari 2020, pembatasan sosial untuk fasilitas dan aktivitas publik dimulai 31 Januari 2020. Serta dilakukan Kerjasama dengan EU: Free Trade Agreement (EUVFTA) dan Investor Protection Agreement (EUVIPA) (Sumber: Kementerian PPN/Bappenas). Ilustrasi tersebut mencerminkan bagaimana pengendalian Covid-19 berkontribusi besar dalam pertumbuhan positif di Cina, Taiwan dan Vietnam.

Baca Juga :   Usai di Jakarta dan Medan, Vaksinasi Gotong Royong Sequis Life di Makassar dan Samarinda

Terkait dengan hal tersebut, Pada Desember 2020 lima vaksin developer seperti AstraZeneca, Pfizer, Gamaleya Research Institute, Moderna, dan Sinovac mengenalkan vaksinnya kepada publik. Berkaca pada kesuksesan Cina, Taiwan dan Vietnam dalam mengendalikan Covid-19 yang berimbas positif pada perekonomian, tentunya diharapkan penanganan vaksinasi saat ini menjadi kunci mengembalikan stabilitas perekonomian dunia.

Saat ini, komunitas internasional sedang bekerja keras menjalankan perannya untuk mempercepat akses vaksinasi untuk semua negara termasuk memperkuat pendanaan fasilitas COVAX dan memastikan distribusi vaksin secara universal. Indonesia termasuk yang beruntung telah memulai program vaksinasi. Pemerintah serta regulator juga bergerak cepat dalam mengeluarkan kebijakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Dukungan masyarakat untuk bersama-sama menerapkan protokol kesehatan sangat dibutuhkan agar pandemi cepat berlalu.

 

Daftar Referensi

  1. https://www.imf.org/en/Publications/WEO/Issues/2021/01/26/2021-world-economic-outlook-update
  2. Masterplan Sektor Jasa Keuangan Indonesia 2021-2025
  3. Perkembangan Ekonomi Indonesia, Kementerian PPN/Bappenas

 

Annisa Ika Rahmawati

Penulis adalah pegawai Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Mahasiswi Graduated School of Public Policy, University of Tokyo.

Tulisan ini merupakan pandangan pribadi penulis.

Leave a reply

Iconomics