
TEI 2020: Kontrak Dagang Hari Pertama Masih yang Tertinggi

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto/Antara
Trade Expo Indonesia Virtual Event (TEIVE) 2020 mencatatkan kontrak dagang sekitar US$485,06 juta sampai dengan hari keempat. Hari pertama masih mencatatkan kontrak dagang yang terbesar dibandingkan hari-hari yang lainnya selama 4 hari berlangsungnya TEIVE.
Kementerian Perdagangan menyebut hari keempat pelaksanaan TEIVE 2020 untuk program misi pembelian (buying mission) berhasil mencatatkan nilai transaksi sebesar USD$7,09 juta. Sedangkan hari pertama, kedua dan ketiga masing-masing mencatatkan kontrak dagang sebesar US$467,92 juta, US$8,08 juta dan US$2 juta.
“Kemendag tetap optimis, pelaksanaan TEI-VE 2020 tahun ini akan mencapai target yang telah ditetapkan. Meskipun di masa pandemi, namun tidak mengurangi antusiasme para eksportir untuk terus meningkatkan nilai ekspornya. Selain itu, perwakilan perdagangan di luar negeri turut berperan besar dalam capaian misi pembelian,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan dalam siaran pers.
Pada hari keempat, transaksi berasal dari 6 penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan 5 negara, yaitu Jerman, Qatar, Selandia Baru, Perserikatan Kerajaan Britania Raya, dan Belanda. Produk yang diminati pada misi pembelian hari keempat meliputi gula kelapa organik, rempah organik, buah organik, makanan siap santap, makanan olahan, serta kerupuk udang dan keripik singkong.
Adapun transaksi pada hari ketiga berasal dari MoU antara PT Rodamas Inti International dari Indonesia dan Fok Hing (HKO Trading Ltd) dari Hongkong, dengan komoditas bumbu makanan.
Transaksi hari kedua berasal dari penandatanganan 2 MoU antara perusahaan Indonesia dengan perusahaan dari Belanda. Direktur Pengembangan Promosi dan Citra, Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Tuti Prahastuti menjelaskan produk-produk yang diminati pada penandatanganan MoU hari kedua yaitu keranjang dari rotan, kacang-kacangan, dan makanan ringan.
Adapun hari pertama, transaksi berasal kontrak dagang antara perusahaan Indonesia dengan perusahaan dari Jepang, Belanda, Australia, Singapura, Hungaria, Mesir, dan India. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan pada hari pertama pelaksanaan TEIVE, sebanyak 24 MoU kontrak misi pembelian dengan 7 negara telah ditandatangani dengan total nilai sebesar US$467,92 juta. Kontrak misi pembelian masih akan terus meningkat hingga hari terakhir penyelenggaraan TEIVE.
Produk-produk yang diminati pada misi pembelian hari pertama adalah makanan olahan, produk kertas, kopi, minyak kelapa sawit, minuman, produk kayu, alas kaki, pupuk batubara, olahan kelapa, ban, sabun batangan, sapu, dan rempah-rempah.
Menteri Perdagangan mengatakan animo pelaku usaha dan buyerssangat menggembirakan. Sejak pendaftaran dibuka pada 9 Oktober 2020 hingga 4 November 2020, tercatat sebanyak 690 pelaku usaha berorientasi ekspor dan 2.026 buyers dari 98 negara telah mendaftarkan diri. lima negara dengan jumlah buyers tertinggi selain Indonesia yaitu India 303 buyers, Pakistan 132 buyers, United States 64 buyers, Nigeria 54 buyers, dan Australia 46 buyers.
Leave a reply
