Pembentukan Komite Sains CPOPC akan Menjawab Black Campaign Sawit

Pemerintah Indonesia memperkuat kerjasama dengan Pemerintah Malaysia terkait kebijakan dan pengembangan Kelapa Sawit kedua negara.  Hal ini ditegaskan dalam Pertemuan Tingkat Menteri Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) 2021 yang diselenggarakan secara daring pada Jum’at (26/02/2021).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerangkan pemanfaatan lahan untuk sawit lebih efektif jika dibandingkan dengan tanaman minyak nabati lainnya.

“Secara keseluruhan, minyak sawit memasok 31% kebutuhan minyak nabati dunia dengan total penggunaan lahan yang hanya 5%,” kata Menko Airlangga dalam sairan pers tertulis.

Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah Indonesia juga mengapresiasi pembentukan Scientific Committee (Komite Sains) di bawah CPOPC, untuk bersama-sama menjawab kampanye negatif di berbagai negara terkait produk-produk kelapa sawit. Yakni dengan fakta atau narasi yang berbasis sains ataupun kajian ilmiah.

Pemerintah Indonesia mengajak Pemerintah Malaysia untuk bersinergi membangun kesamaan pandangan dan kebijakan, dalam menghadapi diskriminasi atau kampanye negatif mengenai kelapa sawit.

“Kedua negara harus bekerjasama secara optimal untuk meningkatkan penerimaan produk sawit di pasar dunia. Sehingga pengembangan produk hilir sawit menjadi pilihan dengan memperhatikan peningkatan nilai tambah produk,” ujar Menko Airlangga.

Selain pertemuan tingkat menteri, ada pula acara CEO Forum yang dipimpin oleh kedua menteri dan dihadiri CEO Perusahaan Kelapa Sawit kedua negara. CEO Forum menyepakati perlunya pendekatan diplomatik untuk menangkal negara-negara yang menerapkan tariff barrier atas produk kelapa sawit dan perlu tetap bersama-sama menghadapi segala tantangan  supaya kelapa sawit tetap dapat melangkah jauh dan cepat.