KTT Asean-RRT Mengangkat 3 Isu Utama

0
252

Presiden Joko Widodo mengatakan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) adalah salah satu dari empat mitra dialog Asean yang memiliki status sebagai Mitra Strategis Komprehensif. Kerja sama Asean-RRT sudah berjalan lebih dari 20 tahun.

Presiden menekankan pentingnya kepercayaan dalam membangun kerja sama yang konkret.  “Jika ada trust dan kerja sama konkret maka kemitraan kita akan menjadi positive force bagi stabilitas dan perdamaian kawasan,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangannya dalam pertemuan KTT ke-26 Asean-Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Kondisi geopolitik dan geoekonomi yang semakin kompleks, menuntut kemitraan Asean-RRT menjadi bagian dari solusi dan hal ini terangkum dalam Asean Common Statement.  Presiden Jokowi menjelaskan ada tiga poin utama yang diangkat. Pertama, mewujudkan perdamaian dan stabilitas kawasan. Kedua, membangun ketahanan ekonomi kawasan mengingat pertumbuhan ekonomi di Asean dan RRT di atas rerata dunia dan memiliki populasi di atas dua miliar.  Ketiga, penguatan kerja sama antar masyarakat.

“Kemitraan Asean-RRT harus berorientasi masa depan,” kata Presiden Jokowi.

Pertemuan KTT ke-26 Asean-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading Asean-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Baca Juga :   Presiden Menyinggung Aksi Konkret Dunia Internasional di Sidang Majelis Uni Antar-Parlemen ke-144

Beberapa sektor yang diangkat oleh negara anggota Asean lainnya yaitu peningkatan volume dagang untuk penguatan ketahanan rantai suplai, konektivitas kawasan berbasis infrastruktur, ekonomi digital, transfer teknologi sebagai upaya capacity building, serta investasi hijau. Beberapa prioritas ekonomi Indonesia (PED), yang dibahas dalam pertemuan Dewan MEA, sejalan dengan usulan negara anggota Asean seperti kerja sama sektor pertanian, kendaraan listrik, ekonomi digital, dan transisi energi.

“Kerja sama perlu diarahkan untuk mengembangkan produksi pangan, mengamankan rantai pasok, menstabilkan harga pangan, dan meningkatkan investasi pada inovasi teknologi pertanian,” jelas Presiden Jokowi.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics