Transformasi Budaya Kerja, AXA Financial Indonesia Implementasikan Smart Working

0
1570

Pola kerja hybrid di AXA Financial Indonesia dilakukan dengan jadwal kerja 60% atau 3 hari bekerja di kantor. Kemudian, 40% atau dua hari bekerja di rumah atau tempat lainnya yang dipilih oleh karyawan. Jumlah karyawan AXA Financial Indonesia mendekati 300 orang.

Untuk mendukung suasana kerja di kantor yang nyaman, serasa seperti di tempat nongkrong, desain kantor AXA Financial Indonesia di lantai 16 dan 17 AXA Tower telah berubah total.

Bukit Rahardjo, Chief Financial Officer AXA Financial Indonesia mengatakan peremajaan ruangan kantor ini memang 100% untuk mendukung visi misi smart woriking yang diterpakan Perusahaan.

“Jadi, memang kita mencoba untuk menyesuaikan, beradaptasi dimana layout-nya kita ganti, kita ubah sedemikian rupa supaya kita bisa mengoptimalkan ruang-ruang terbuka,” ujar Bukit.

Ruang-ruang terbuka ini dibuat untuk menstimulasi dan memperkuat lagi kolaborasi, engagement, team work dan untuk bisa menciptakan ide yang kreatif dan ide-ide yang inovatif.

“Jadi, memang kita coba untuk fasilitas ini supaya rekan-rekan yang masuk ke kantor, karena starategi work from ofifice dan work from anywhere , itu bisa mendapatkan hal yang sama di kantor juga,” ujar Bukit.

Baca Juga :   Presdir AFI Sebut Komitmen Utamakan Karyawan dan Nasabah, Ini Buktinya

Bukit menjelaskan dalam meremajakan area kerja di AXA Financial Indonesia, mereka membaginya dalam beberapa area yaitu Collaborative Zone, Cherish Zone, Sparks Zone, Reflection Zone dan Chill Zone yang memiliki fungsi masing-masing. Area-area ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi, kreativitas dan produktivitas karyawan.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Halaman Berikutnya
1 2 3

Leave a reply

Iconomics