Transformasi Bank Bukopin Setelah Dikendalikan KB Kookmin Bank

0
338

Bank Bukopin berbenah baik dari sisi manajemen maupun bisnis setelah KB Kookmin Bank, asal Korea Selatan, menjadi pemegang saham pengendali (67%), sejak September 2020 lalu. Bank yang berdiri tahun 1970 ini pelan-pelan akan memiliki wajah baru yang berbeda dari sebelumnya.

Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A. Purwantono optimistis Bukopin bakal masuk dalam jajaran 10 bank terbesar di Indonesia setelah proses transformasi ini berhasil dilakukan dalam beberapa tahun ke depan. Optimisme tersebut bukan tanpa dasar. Selama ini, Bank Bukopin memiliki akar yang kuat di segmen UMKM termasuk koperasi serta dengan kekuatan yang dimikiki oleh KB Kookmin Bank dari sisi manajemen risiko, teknologi infomrasi dan jaringan yang luas dan mendunia.

“Dengan komitmen trasformasi yang berkelanjutan hingga tahun 2021 dan seterusnya didukung oleh manajemen dan seluruh karyawan Bank Bukopin sebagai bagaian dari transformasi ke depannya, kita akan mampu membentuk bank baru yang kuat dengan portofolio bisnis yang memiliki diversifikasi yang baik serta menjadi leading dalam digital banking terutama untuk segmen UMKM dan consumer banking,” ujar Rivan saat konferensi pers virtual, Senin (30/11).

Selain itu, tambah Rivan, Bank Bukopin juga bertekat untuk menjadi bank pilihan utama nasabah Korea yang ada di Indonesia baik perusahaan, perorangan maupun dalam mengembangkan perdagangan antara Korea Selatan dan Indonesia. Bukopin telah membentuk Korean Desk dalam direktorat Wholesale Banking, unit baru untuk menggaet nasabah-nasabah korporasi Korea yang ada di Indonesia.

Baca Juga :   Kookmin Bank Dapat Restu OJK Jadi Pengendali Bukopin

Rivan mengatakan proses transformasi yang dilakukan dalam empat bulan pertama ini dilakukan dalam berbagai aspek yaitu ekspansi bisnis Good Bank, perubahan human capital, credit process dan rebranding.

Good Bank dibentuk dengan semangat ekspansi aset berkualitas tinggi yang ke depannya diharapkan akan mampu menjadi penopang pertumbuhan bisnis Bank Bukopin. “Dengan didukung brand KB kami mampu menarik beberapa nasabah Korea dalam waktu yang sangat singkat  bahkan kalau diukur waktu hanya dua bulan, terakhir lebih dari 53 hari simpanan dari Korean link ini mencapai lebih dari Rp1,6 trilun per November 2020,” ujar Rivan.

Dari sisi human capital, KB Kookmin Bank selaku pemegang saham pengendali juga menempatkan orang-orangnya baik di jajaran komisaris, dewan direksi dan level manajemen sehingga proses tranformasi bisa berjalan dengan baik dan menjadi sarana transfer knowledge kepada seluruh karyawan Bank Bukopin.

Pada kredit proses telah dilakukan beberapa perbaikan proses internal. Di antaranya kebijakan baru tentang komite kredit.  Restrukturisasi kredit sebagai amanat POJK No.11 tahun 2020 dilakukan dengan kondisi kebijakan baru termasuk penyehatan kredit bermasalah, sehingga diharapkan akan menurunkan rasio Non Performing Loan (NPL).

Masih menjadi bagian dari transformasi ini, Bank Bukopin juga akan melakukan rebranding terhadap indentitas perusahaan sehingga selaras dengan afiliasi KB lainnya di seluruh dunia.  “Terkait dengan rencana rebranding, maka sesuai ketentuan kami telah mengajukan ke regulator untuk dilakukannya RUPS dalam rangka mendapatkan persetujuan pemegang saham atas rencana perubahan nama perusahaan,” ujar Rivan.

Baca Juga :   Kookmin Bank Siap Jadi Pembeli Siaga PUT V Bukopin

Rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) akan dilakukan pada 22 Desember nanti. “Diharapkan jika sesuai rencana pada semester satu 2021 branding baru dapat digunakan secara resmi tentunya setelah mendapatkan persetujuan dari regulator,” ujar Rivan.

Chief Strategic Officer Bank Bukopin, Ji Kyu Jang, yang turut mendampingi Rivan dalam penjelasan ke media, menambahkan, perusahaan telah menyiapkan berbagai strategi untuk memperkuat fundamental bisnis. Di bidang pemasaran, misalnya, kehadiran KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali (PSP) akan mendorong penguatan basis nasabah Bank Bukopin, termasuk ke komunitas Korea.

Saat ini terdapat sekitar 2.000 perusahaan dan 30.000 warga Korea Selatan di Indonesia yang potensial menjadi nasabah Bukopin. Jang mengunkapkan bahwa KB telah mengalami proses yang sama sekitar dua dekade lalu. Dirinya optimistis kehadiran KB dapat berperan aktif dalam proses transformasi Bank Bukopin dengan turut mengembangkan sektor ritel termasuk UMKM di Indonesia, dengan Bukopin sebagai armadanya.

Berbagai hasil transformasi di Bukopin yang dilakukan sejauh ini sudah mulai terlihat, meskipun baru berjalan tiga bulan. “Proses transformasi yang berjalan sejak Agustus lalu secara bertahap akan mengubah perusahaan menjadi bank baru yang lebih baik dan transparan sehingga dapat mencapai visi menjadi lembaga keuangan pilihan pertama di Indonesia,” ungkap Jang.

Menurut Jang, dalam lima tahun ke depan, Bank Bukopin memiliki beberapa target dan strategi besar yang akan dijalankan. “Harapannya Bank Bukopin akan menjadi 10 bank teratas tahun 2025 dengan return on equity 10% dan kapitalisasi pasar Rp30 triliun,” ujar Jang.

Baca Juga :   Private Placement Bank Bukopin Senilai Rp3,11 Triliun Diserap KB Kookmin Bank

Proses transformasi dan transparansi yang sedang dibangun KB Kookmin Bank di Bank Bukopin sejauh ini telah mendapatkan respons positif dari berbagai lembaga pemeringkat. Beberapa lembaga rating menaikkan peringkat kredit perusahaan salah satunya karena kekuatan KB Kookmin Bank sebagai PSP, yang merupakan bank terbesar di Korea Selatan.

Fitch Ratings pada Oktober lalu menaikkan peringkat nasional jangka panjang Bank Bukopin sebanyak 4 notch menjadi idAAA. Demikian pula dengan Pefindo yang sebelumnya turut menaikkan rating dari idA- menjadi idAA.

Di sisi laporan keuangan, salah satu kebijakan yang baru saja diterapkan adalah penyesuaian penyajian laporan keuangan Bank Bukopin per 31 September 2020 yang mengikuti standar akutansi yang diterapkan di grup KB Kookmin Bank. Sehingga untuk mempersiapkan audit laporan keuangan secara penuh untuk periode Desember 2020, perusahaan mempersiapkan langkah penyesuaian tersebut diantaranya dengan melakukan telaah terbatas untuk laporan keuangan posisi September 2020. “Hal ini yang menyebabkan kami baru dapat melaporkan laporan keuangan hari ini, tentunya setelah kami terus berkomunikasi dengan regulator,” terang Rivan.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics