
Tak Lagi Jadi Dirut Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra: “Terima Kasih atas Kepercayaan yang Telah Diberikan”

Tangkapan layar, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra/Iconomics
Pemegang saham tak lagi menunjuk Irfan Setiaputra untuk menjadi direktur utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Jumat (15/11).
“RUPSLB Garuda hari ini tanggal 15 November 2024, telah memutuskan memberhentikan saya sebagai Dirut Garuda Indonesia,” kata Irfan dalam pesan WhatsApp ke wartawan, termasuk ke Theiconomics.com.
Irfan ditunjuk menjadi direktur utama Garuda Indonesia pada 2020, saat industri penerbangan mengalami ‘turbulensi’ besar akibat pandemi Covid-19.
Garuda Indonesia juga mengalami gagal bayar ke para krediturnya, yang kemudian diselesaikan melalui restrukturisasi.
“Saya tentu menerima dengan sikap profesional saya, disertai ucapan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan,” tambah Irfan soal pemberhentiannya sebagai direktur utama maskapai penerbangan milik negara itu.
Irfan pun menyampaikan terima kasih atas dukungan media selama periode kepengurusannya di Garuda.
“Dengan tulus saya berterima kasih atas dukungan rekan-rekan selama ini, untuk kerelaan menerima informasi dari saya, juga untuk pertanyaan-pertanyaan kritis yang kadang ‘mengerikan’. Namun, membuat saya makin mawas diri. Terima kasih juga untuk pertemanan yang ‘seru’ dan doa yang telah dipanjatkan,” katanya.
“Saya memohon maaf untuk semua kesalahan, waktu untuk menunggu yang lama dan keterlambatan menjawab. Saya belajar banyak dari rekan-rekan semua,” tambahnya.
Sebelum ditunjuk menjadi Direktur Utama Garuda pada 2020, Irfan menjadi pemimpin di sejumlah perusahaan. Ia pernah menjadi CEO Sigfox Indonesia – PT Kirana Solusi Utama (2019 – 2020); CEO PT Reswara Minergi Hartama (2017); Komisaris PT Cipta Kridatama (2017); Komisaris PT Sanggar Sarana Baja (2017) dan Komisaris Utama PT Reswara Minergi Hartama (2015 – 2017).
Lulusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung ini juga pernah menjadi Chief Operating Officer PT ABM Investama (2015 – 2017); CEO PT Cipta Kridatama (2014 – 2017); CEO PT Titan Mining Indonesia (2012 – 2014) dan CEO PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) (2009 – 2012).
Irfan memulai karirnya di perbankan. Tahun 1989 hingga 1996, ia bekerja di PT Bank Niaga, Jakarta. Selanjutnya, ia menjadi Account Manager & Team Leader – Industri Perbankan IBM Indonesia, Jakarta (1996 – 2000); Managing Director PT Linknet Internet Access (2000 – 2002) dan Country Manager / Managing Director PT Cisco Systems Indonesia (2002 – 2009).
Leave a reply
