S&P Naikkan Rating Pakuwon Jati Menjadi BB+ dengan Outlook Stabil

0
205

S&P lembaga pemeringkat utang internasional menaikkan rating PT Pakuwon Jati (PWON) menjadi BB+ dengan outlook stabil dari sebelumnya BB. Manajemen PWON mengungkapkan rasa bangga mendapatkan upgrade rating BB+, yang merupakan rating tertinggi diantara perusahaan di sektor property real estate di Indonesia.

Kenaikan rating tersebut antara lain berdasarkan kinerja recurring revenue dan profil keuangan PWON yang semakin solid.

PWON menyampaikan revenue recurring PWON yang diperkirakan akan meningkat menjadi 70%-75% dari total pendapatan pada tahun 2023 dan 2024, dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 65%. Kenaikan tersebut lebih baik dibandingkan dengan pengembang lain di Indonesia yang kontribusi revenue recurring-nya antara 10%-20%.

PWON menyatakan ekspansi portofolio investasi yang berkelanjutan dan kualitas aset yang baik, mampu mendukung profil keuangan perusahaan. Selain akuisisi Four Points Hotel Kuta Bali pada Maret 2023, penyelesaian renovasi dua mal di Jogja dan Solo tahun 2023 dan 2024, diharapkan  semakin meningkatkan pertumbuhan revenue recurring. Pakuwon Mall Bekasi yang sedang dibangun dan diperkirakan akan beroperasi di akhir 2024 akan menjadi basis pertumbuhan di masa yang akan datang. Portofolio ritel PWON didukung olah kinerja operasional yang stabil dan tingkat okupansi yang konsisten di atas 90%.

Baca Juga :   Agung Podomoro Land Lego Central Park Mall, Buat Apa?

S&P memperkirakan revenue recurring tumbuh sebesar 15% menjadi Rp4,5 triliun di tahun 2023 dan menjadi Rp4,6 triliun –Rp 4,8 triliun pada tahun 2024. Angka pendapatan tersebut sudah lebih tinggi 20% dibanding sebelum pandemi.

S&P juga memandang Pakuwon akan mampu mempertahankan posisi likuiditas yang kuat selama dua tahun ke depan. Meskipun terjadi peningkatan signifikan dalam belanja modal mulai tahun 2023, Pakuwon memiliki catatan dalam mempertahankan tingkat leverage yang moderat dalam menjalankan strategi pertumbuhannya.

Pakuwon tercatat memiliki saldo kas per 30 Juni 2023 sebesar Rp7,3 triliun. S&P juga memperkirakan arus kas operasional sebesar Rp2,2 triliun – Rp2,4 triliun per tahun pada 2023. Belanja modal/capex diperkirakan meningkat menjadi Rp2,1 triliun di tahun 2023 dan Rp1,5 triliun di tahun 2024, dibanding tahun lalu Rp840 miliar.

Leave a reply

Iconomics