
PT Timah Tbk Rugi Rp449 Miliar di Tahun Buku 2023, Apa Jurus Balik Positif di 2024?

Direktur Utama PT Timah Tbk (TINS) Ahmad Dani Virsal saat berbicara di hadapan Komisi VI DPR RI dalam rapat dengar pendapat (RPD) pada 2 April
PT Timah Tbk membukukan pendapatan sebesar Rp8,4 triliun dengan nilai pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (earning before interest, taxes, depreciation, and amortization/EBITDA) senilai Rp684,3 miliar. Dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2023, juga menyebutkan bahwa PT Timah mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp449,7 miliar.
Direktur Utama PT Timah Tbk, Ahmad Dani Virsal menjelaskan Perseroan mencatat posisi nilai aset sebesar Rp12,8 triliun, dengan posisi liabilitas Rp6,6 triliun. Kemudian, pinjaman bank Rp3,5 triliun dengan nilai ekuitas sebesar Rp6,2 triliun.
Dari sisi kinerja, Dani mengatakan lambatnya perekonomian global dan domestik, dan lemahnya harga logam timah akibat penguatan mata uang dolar Amerika Serikat, dinilai menjadi faktor yang mempengaruhi performa perusahaan. Di sisi lain, maraknya penambangan timah tanpa izin yang ada di Bangka Belitung turut memengaruhi kinerja perusahaan.
Dengan demikian, Dani mengatakan pihaknya akan fokus pada perbaikan proses bisnis, meningkatkan produksi, membuka lokasi baru, dan menjalankan program efisiensi yang berkelanjutan. Selain itu, Dani menyebutkan PT Timah akan berkomitmen untuk melakukan perbaikan kinerja agar dapat memberikan nilai tambah pada industri tambang mineral Indonesia.
“Perseroan terus beradaptasi terhadap kondisi bisnis pertimahan. Terlebih, saat ini timah menjadi salah satu logam yang dibutuhkan untuk mendukung kebutuhan berbagai industri membuat permintaan atas komoditas timah terus bertumbuh,” kata Dani dalam keterangannya beberapa waktu yang lalu.
Tidak hanya itu, Dani mengatakan PT Timah akan berupaya untuk memperbaiki dan meningkatkan profitabilitas, dan konsistensi perusahaan dalam menjalankan efisiensi biaya, serta memperkuat fundamental yang berbasis teknologi.
“Perseroan terus berupaya dalam merealisasikan beberapa inisiatif strategis, di antaranya peningkatan sumber daya dan cadangan secara organik/anorganik, optimalisasi penambangan dan pengolahan timah primer, optimalisasi tata kelola penambangan rakyat, pengembangan bisnis mineral lain, serta efisiensi biaya di seluruh rantai bisnis proses,” ucapnya.
Dalam RUPST, PT Timah melakukan perombakan pada susunan direksi. PT Timah memutuskan untuk memberhentikan dua direkturnya yaitu Koko Wigyantoro dan Tigor Pangaribuan. Jabatan Koko sebagai Direktur Pengambangan Usaha digantikan oleh Dicky Octa Zahriadi. Adupun jabatan Tigor sebagai Direktur Sumber Daya Manusia diisi oleh Hendra Kusuma Wardana.
Berikut susunan komisaris:
– Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: M.Alfan Baharudin
– Komisaris Independen: Agus Rajani Panjaitan
– Komisaris: Yudo Dwinanda Priaadi
– Komisaris: Rustam Effendi Komisaris: Sufyan Syarif.
Berikut susunan direksi:
– Direktur Utama: Ahmad Dani Virsal
– Direktur Operasi dan Produksi: Nur Adi Kuncoro
– Direktur Keuangan: Fina Eliani
– Direktur SDM: Hendra Kusuma Wardana
– Direktur Pengembangan Usaha: Dicky Octa Zahriadi.
Leave a reply
