Menkeu: Ekonomi Bulan Juni Ada Pembalikan, Pemerintah Memacu Sentimen Positif

0
418

Kementerian Keuangan melihat mulai ada perbaikan pada bulan Juni. Kinerja manufaktur global di bulan Juni melanjutkan tren perbaikan yang mengindikasikan mulai pulihnya aktivitas ekonomi global. Data Purchasing Managers Indeks (PMI) beberapa negara menunjukkan aktivitas manufaktur telah kembali menggeliat di bulan Juni, begitu pula Indonesia yang sudah meninggalkan titik terendahnya.

“Perekonomian di bulan Juni sudah ada beberapa hal yang menunjukkan pembalikan. Dan ini yang menjadi alasan untuk kita, untuk bisa terus berpacu meningkatkan sentimen dan tren positif ini,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers APBN KiTa bulan Juli 2020 secara daring.

Terjadinya kontraksi ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan situasi geopolitik dunia, serta dampak lanjutan dari perang dagang di tahun sebelumnya membuat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebagian besar negara di dunia masih melambat. Pada kuartal kedua tahun ini, perekonomian Singapura yang sangat tergantung pada perdagangan internasional resmi jatuh ke dalam resesi, setelah tertekan hingga negatif 12,6%. Tidak demikian dengan ekonomi Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar Indonesia berbalik menguat sejauh positif 3,2%.

Baca Juga :   Menko Perekonomian Beberkan 5 Program Utama Komite Penanganan Covid-19 dan PEN

Pemerintah berkomitmen untuk merespons pandemi dengan kehati-hatian (prudent) dan penuh kewaspadaan sehingga kebijakan yang ditempuh dapat lebih terarah dan terukur. Untuk menjaga ekonomi Indonesia tetap tumbuh di tengah tekanan global dan ketidakpastian akibat pandemi, Pemerintah telah memberikan stimulus fiskal untuk tiga prioritas utama yaitu kesehatan, jaring pengaman sosial, dan dukungan bagi dunia usaha pada program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional).

Kementerian Keuangan menyebutkan realisasi Pendapatan Negara dan Hibah sampai dengan semester I atau hingga Juni 2020 masih mengalami tekanan yaitu mencapai Rp811,18 triliun atau 47,72% dari target pada APBN-Perpres 72/2020 atau turun 9,83% (yoy). Realisasi Pendapatan Negara dari Penerimaan Perpajakan mencapai Rp624,93 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp184,52 triliun, sementara realisasi dari Hibah mencapai Rp1,74 triliun.

Mayoritas komponen penerimaan pajak mengalami tekanan pertumbuhan selama periode Januari-Juni 2020 seiring dengan aktivitas ekonomi yang masih melambat akibat Covid-19 dan pemanfaatan insentif fiskal dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Meskipun sebagian besar sektor tertekan di periode Januari – Juni 2020, kinerja penerimaan pajak dan sektoral seperti pertambangan, industri pengolahan, perdagangan, konstruksi, dan real estat, serta jasa keuangan dan asuransi pada bulan Juni ini mulai membaik dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara sektor transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan positif.

Baca Juga :   Merilis Laporan Perpajakan, BKF: Belanja Pajak 2020 Turun Dibanding 2019

Lebih lanjut, komponen penerimaan perpajakan dari Kepabeanan dan Cukai selama periode semester I 2020 mencapai 45,32% terhadap APBN-Perpres 72/2020, atau tumbuh 8,84% (yoy). Penerimaan Kepabeanan dan Cukai didukung oleh penerimaan cukai terutama Cukai Hasil Tembakau (CHT) yang tumbuh 14,2% (yoy). Sementara itu, Penerimaan Bea Masuk (BM) dan Bea Keluar (BK) masih tertekan masing-masing sebesar negatif 4,62% dan negatif 18,19%, terdampak oleh pelemahan perdagangan internasional dan aktivitas ekonomi nasional.

Sejalan dengan kinerja penerimaan pajak, kinerja penerimaan BM dan BK seluruh sektor pada bulan Juni ini mulai membaik dibandingkan bulan sebelumnya. Penerimaan BM dan BK tumbuh masing-masing 15,92% dan 105,3% (yoy), salah satunya didukung peningkatan aktivititas ekspor dan impor. Laporan BPS periode Januari-Juni 2020 juga mengonfirmasi tanda-tanda perbaikan yakni ekspor Indonesia di bulan Juni mencapai US$12,03 miliar atau tumbuh positif 15,09% (mom) dan 2,28% (yoy), dan nilai impor Indonesia sebesar US$10,76 miliar atau naik 27,56% (mom) tapi turun 6,36% (yoy).

Kemudian di sisi PNBP, realisasinya sampai dengan semester I tahun 2020 mencapai Rp184,5 triliun atau 62,7% dari target dalam APBN-Perpres 72/2020 atau turun 11,8% (yoy). Sementara itu, realisasi PNBP lainnya dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) di periode yang sama mencatat pertumbuhan positif masing-masing sebesar 9,9% dan 43,8% (yoy).

Leave a reply

Iconomics