
Danantara Beberkan Alasan Pilih Biro Klasifikasi Indonesia Jadi Holding Operasional yang Membawahi 4 Bank Himbara dan 48 Perusahaan BUMN

Ilustrasi Biro Klasifikasi Indonesia/Foto: Web perusahaan
PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI ditetapkan sebagai holding operasional Danantara Indonesia, yang membawahi empat bank himbara yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk dan PT Bank Tabungan Negara Tbk.
Selain keempat bank BUMN itu, ada 48 BUMN lainnya juga yang menjadi bagian dari holding operasional tersebut.
Beberapa diantaranya adalah PT Telkom Tbk, PT Jasa Marga Tbk, PT Semen Indonesia Tbk dan PT Krakatau Steel Tbk.
Pemerintah telah mengalihkan saham-saham seri B di 52 BUMN tersebut melalui mekanisme inbreng ke PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero).
Pengalihan saham seri B tersebut ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2025 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Biro Klasifikasi Indonesia untuk Pendirian Holding Operasional dan Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Nomor 16/2025 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.
Kedua Peraturan Pemerintah tersebut merupakan amanat dari Undang-Undang BUMN No. 1 Tahun 2025.
COO Danantara Indonesia Dony Oskaria menjelaskan kepemilikan atas holding operasional ini adalah 99% Danantara dan 1% pemerintah melalui Kementerian BUMN.
Dony mengatakan holding operasional dipilih dari BUMN yang sudah ada untuk menghindari setoran modal atas 1% kepemilikan pemerintah di holding operasional.
Sementara untuk BUMN yang dipilih sebagai holding operasional, ia mejelaskan, dilakukan dengan menggunakan paramter “perusahaan-perusahaan yang paling sehat secara finansial.”
“Paling sehat itu artinya tidak punya problem-problem finansial yang besar,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/3).
“Kita sudah memutuskan memilih BKI. BKI saat ini adalah holding untuk IDSurvey. Ini memang perusahaan yang tidak memiliki utang dan lain sebagainya,” ujar Dony.
Ia mengatakan konsolidasi 52 BUMN sudah dilakukan dengan PT Biro Klasifikasi Indonesia.
Selanjutnya, ia mengatakan BKI nanti menjadi perusahaan baru.
“BKI sebagai hoding yang akan diganti nama tentunya, menjadi holding daripada Danantara untuk operasional,” ujarnya.
PT Biro Klasifikasi Indonesia berdiri sejak 1 Juli 1964.
Mengutip situs perusahaan, PT Biro Klasifikasi Indonesia merupakan satu-satunya badan klasifikasi nasional yang ditugaskan oleh pemerintah Republik Indonesia untuk mengkelaskan kapal niaga berbendera Indonesia.
Penugasan ini dikukuhkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan Laut No. Th. 1/17/2 tanggal 26 September 1964 tentang Peraturan Pelaksanaan Kewajiban Kapal-Kapal berbendera Indonesia untuk memiliki sertifikat klasifikasi kapal yang dikeluarkan oleh BKI.
Kegiatan Klasifikasi itu sendiri merupakan kegiatan penggolongan kapal berdasarkan konstruksi lambung, mesin dan listrik kapal dengan tujuan memberikan salah satu penilaian atas laik laut kapal tersebut berlayar.
Pada tahun 2021, BKI menjadi holding Jasa Survei, yang disebut dengan nama IDSurvey, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 2021.
Ini merupakan gabungan dari tiga perusahaan BUMN besar yang bergerak di bidang jasa survei yaitu PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), PT Sucofindo dan PT Surveyor Indonesia. PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) dipercaya sebagai induk holding IDSurvey.
Berdasarkan laporan tahunan 2023, total aset IDSurvey sebesar Rp8,7 triliun, naik dari Rp7,9 triliun pada 2022 dan Rp7,3 triliun pada 2021.
Sementara pendapatan konsolidasi sebesar Rp 5,91 triliun, naik dari Rp5,54 triliun pada 2022.
Kemudian laba bersih tercatat sebesar Rp737,83 miliar, naik dari Rp646,30 pada 2022.
Leave a reply
