Bandara Halim Ditutup Sementara Mulai 26 Januari, Maskapai Dipindahkan Bertahap

0
451

Bandara Halim Perdanakusuma ditutup sementara mulai 26 Januari 2022. Kementerian Perhubungan dan TNI Angkatan Udara (AU) menginformasikan hal tersebut. Penutupan tersebut dalam rangka revitalisasi sesuai Perpres Nomor 9 Tahun 2022.

PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Halim Perdanakusuma pada 22 Januari 2022 mulai menjalankan skenario perpindahan operasional penerbangan ke 5 bandara penerima (recipient), yakni Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Bandara Husein Sastranegara (Bandung), Bandara Kertajati (Majalengka), Bandara Pondok Cabe (Jakarta) dan Bandara Budiarto (Tangerang).

President Director of AP II Muhammad Awaluddin mengatakan skenario perpindahan operasional penerbangan dirumuskan oleh tim Operation Readiness and Airport Transfer (ORAT) yang dibentuk AP II.

“Tim ORAT bersama stakeholder antara lain Kementerian Perhubungan, Kantor Otoritas Bandara Wilayah I, AirNav Indonesia, maskapai dan ground handling telah menyusun skenario perpindahan sejak sekitar dua bulan lalu,” kaya Awaluddin dalam siaran pers tertulis.

Ia mengatakan total terdapat 21 operator penerbangan, terdiri dari 2 maskapai niaga berjadwal, 17 maskapai niaga tidak berjadwal dan 2 maskapai kargo, dengan total  jumlah armada 67 unit pesawat, ditambah juga 12 unit pesawat militer yang akan berpindah operasional dari Bandara Halim Perdanakusuma ke bandara penerima.

Baca Juga :   Permudah Booking Tes Covid-19, Startup SehatQ Berkolaborasi dengan AP II

Angkasa Pura II menyebut skenario perpindahan operasional penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma, yakni perpindahan operasional armada maskapai niaga tidak berjadwal mulai 22-25 Januari 2022.

Director of Operation & Services AP II Muhamad Wasid mengatakan maskapai niaga tidak berjadwal dari Bandara Halim Perdanakusuma dipindah ke Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Pondok Cabe dan Bandara Budiarto.

Pesawat maskapai niaga tidak berjadwal yang pindah operasional ke Bandara Soekarno-Hatta ditempatkan di apron Terminal 1, yaitu Premi Air berjumlah 1 unit, Indonesia Air Transport berjumlah 1 unit, Elang Lintas berjumlah 2 unit, AFM sebanyak 3 unit, Kharisma sebanyak 5 unit, Tri MG sebanyak 3 unit, dan Enggang Air/CEO Jetset sebanyak 3 unit.

Adapun pesawat yang direncanakan pindah ke hanggar GMF AeroAsia di Bandara Soekarno-Hatta diantaranya Premi Air berjumlah 8 unit, Travira sebanyak 1 unit, Kharisma sebanyak 1 unit, PTN sebanyak 1 unit, Jhonlin sebanyak 2 unit, Enggang Air/CEO Jetset sebanyak 1 unit, dan AFM sebanyak 1 unit.

Selain itu, pesawat yang direncanakan pindah ke Bandara Pondok Cabe diantaranya Travira Air sebanyak 4 unit, Pelita Air berjumlah 1 unit, Premi Air sebanyak 1 unit, Jhonlin sebanyak 1 unit, Susi Air sebanyak 1 unit, Transwisata sebanyak 3 unit, dan Fasi berjumlah 2 unit.

Baca Juga :   Masuki Masa Mudik, Kereta Api Indonesia Luncurkan Film "Pulang"

Pesawat yang direncanakan pindah ke Bandara Budiarto diantaranya Elang Lintas berjumlah 2 unit, Kharisma berjumlah 3 unit dan Airfast sebanyak 3 unit. Untuk pesawat maskapai yang berpindah ke Bandara Husein Sastranegara adalah Biomantara sebanyak 2 unit.

Pesawat kargo yang direncanakan pindah ke apron Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta adalah Trigana Air sebanyak 3 unit dan Sriwijaya Air berjumlah 1 unit.

Pelaksanaan perpindahan maskapai niaga berjadwal, pada 25 Januari 2022, keberangkatan Batik Air dan Citilink rencananya masih dilakukan dari Bandara Halim Perdanakusuma, sementara untuk kedatangan (arrival) sejumlah tujuan ke Bandara Halim Perdanakusuma akan dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics