
Anak Nirwan Bakrie Diangkat Jadi Presiden Direktur BUMI

Jajaran Direksi dan Komisaris BUMI dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, 31Agustus 2021/DOK.BUMI
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bumi Resources Tbk pada Selasa (31/8) kemarin mengangkat Adika Nuraga Bakrie sebagai Presiden Direktur perusahaan batu bara terbesar di Indonesia tersebut.
Anak tertua dari Nirwan D. Bakrie itu menggantikan Saptari Hoedaja yang meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Adika Nuraga Bakrie yang biasa disapa Aga, sebelumnya sudah menduduki posisi sebagai Wakil CEO sekaligus direktur BUMI.
Di jajaran dewan komisaris, RUPST BUMI juga mengangkat Sharif Cicip Sutardjo sebagai komisaris utama menggantikan Rosan Perkasa Roeslani yang telah mengundurkan diri untuk menjalankan peran barunya sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.
RUPST juga mengangkat Adhika Andrayudha Bakrie sebagai komisaris.
Di jajaran direksi selain mengangkat Adika Nuraga Bakrie sebagai presiden direktur, RUPST juga mengangkat Rio Supin sebagai direktur yang bertanggung jawab atas Proyek yang dilaksanakan BUMI.
Kinerja Keuangan
Pada semester pertama 2021 lalu, BUMI memperolah laba bersih sebesar US$1,9 juta setelah sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu membukukan rugi bersih sebesar US$86,1 juta.
Secara keseluruhan laba bersih yang diperoleh BUMI, termasuk kepada kepentingan non pengendali sebesar US$90,8 juta, dari rugi bersih sebesar US$52,7 juta pada periode semester pertama 2020 lalu.
Manajemen BUMI menyampaikan bahwa secara konsolidasi, pendapatan BUMI pada semester pertama 2021 sebesar US$2,3 miliar, naik 16% dibandingkan periode periode yang sama tahun lalu.
“Meski dalam kondisi pandemi, produksi tetap terjaga seperti tahun sebelumnya. Langkah-langkah perlindungan dan keamanan yang ketat telah dilakukan di semua area operasional dan kantor kami,” ujar Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI dalam keterangan pers, yang dikutip The Iconomics, beberapa waktu lalu.
Total penjualan batu bara PTKaltim Prima Coal, salah satu anak usaha BUMI, pada semester pertama 2021 sebesar 29,6 juta ton, relatif sama dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 29,5 juta ton.
Sementara total penjualan batu bara Arutmin, anak usaha lainnya, sebanyak 10,7 juta ton, turun 8% dibanding 11,6 juta ton pada semester pertama 2020 lalu.
Meski penjualan relatif stabil, pendapatan BUMI terdongkrak oleh rata-rata harga batu bara yang meningkat. Realisasi kenaikan harga batu bara naik 20% menjadi US$56,2/ton dari US$46,9/ton pada semester pertama 2020 lalu.
Tahun 2021 ini, BUMI menargetkan produksi batu bara sebanyak 85 juta ton hingga 89 juta ton. Proyeksi harga rata-rata batu bara diperkirakan US$58 /ton hingga US$63/ton.
Leave a reply
