6 Rekomendasi IMF untuk Indonesia, Apa Saja Isinya?

International Monetary Fund (IMF) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi dunia pada 2019 ini mengalami penurunan 0,2 hingga 3% secara keseluruhan. Indonesia termasuk salah satu negara yang mengalami penurunan.

IMF Senior Representative in Indonesia John G. Nelmes mengungkapkan bahwa saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada angka 5,0%, angka ini menurun jika dibandingkan pada tahun 2018 yakni 5,2%.

“Kita tahu bahwa kondisi perekonomian Indonesia saat ini merupakan dampak dari dinamika perekonomian global, namun Indonesia bukanlah satu-satunya negara yang mengalami penurunan tersebut,” kata John di Universitas Indonesia, Depok pada kemarin (11/11/2019).

John merekomendasikan “Ingredients for sustaining robust and inclusive growth” atau sebuah rumusan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inklusif. Apa saja rekomendasinya?

Pertama, Outward orientation (orientasi luar) yakni meringankan hambatan perdagangan dan investasi asing.

Kedua, Investment in Physical Capital (investasi dalam modal fisik) yakni meningkatkan pendapatan pemerintah untuk membiayai lebih banyak pengeluaran infrastruktur.

Ketiga, Technology & Productivity Growth (pertumbuhan teknologi dan produktivitas) yakni mendorong transfer teknologi melalui foreign direct investment/FDI (lnvestasi asing langsung) dan meningkatkan belanja penelitian dan pengembangan.

Keempat, Robust Labor Contribution (Kontribusi Tenaga Kerja yang Kuat) yakni memperkuat kualitas pendidikan dan pelatihan kejuruan, merampingkan peraturan ketenagakerjaan, mendorong partisipasi angkatan kerja perempuan.

Kelima, Strong Institution & Good governance  (Institusi yang kuat dan tata kelola yang baik) yakni meningkatkan perlindungan investor dan mengurangi perlindungan berlebihan bagi perusahaan.

Keenam, Inclusiveness (Inklusivitas) yakni mempertahankan pengeluaran sosial untuk terus mempromosikan pertumbuhan inklusif.

“Dengan demikian diharapkan kedepannya ekonomi Indonesia dapat tumbuh dengan stabil dan dapat mewujudkan mimpinya sebagai negara maju,” tutup John G. Nelmes dalam paparannya pada acara IEO’20 di Universitas Indonesia Senin (11/11/2019).