2021 Jadi Tahun Kebangkitan, Berikut Perubahan Perilaku Konsumen yang Layak Dicermati Pelaku Bisnis

0
5415

Otomotif akan Bangkit

Survei yang dilakukan Inventure ini juga mengungkapkan sebanyak 82,9% responden mengatakan setuju bahwa mobil pribadi adalah kendaaran yang paling aman di masa pandemi.  Tak mengherankan jika sekitar 53,1% konsumen Indonesia mengatakan, dalam kurun waktu 6 bulan setelah vaksin diproduksi mereka akan membeli mobil.

“Ini merupakan sinyal positif bagi kalangan industri otomotif untuk bangkit di tahun 2021, setelah tahun ini kinerja perusahaan otomotif berdarah-darah,” ujar Yuswo.

Namun, seiring pendapatan yang berkurang dan membutuhkan waktu untuk recovery, untuk sementara waktu mereka akan mengurangi pengeluaran untuk membeli barang-barang yang mahal termasuk mobil. Oleh karena itu mobil bekas akan menjadi solusi terbaik dan akan kian diminati di masa pandemi.

Dari riset yang dilakukan oleh Inventure, sebanyak 55,6% dari 627 responden mengatakan bahwa dalam kurun waktu 6 bulan setelah vaksin diproduksi, mereka lebih memilih membeli mobil second dengan alasan kondisi ekonomi yang belum pasti akibat Covid-19.

Sekolah Online Tetap Jadi Pilihan Meski Merepotkan

Transisi pembelajaran dari offline ke online selama pandemi akan terus diadopsi di masa next normal. Riset Inventure menyebutkan bahwa 67,8%  dari 441 responden mengatakan setuju pembelajaran online dilanjutkan. Alasannya meskipun vaksin sudah diproduksi, sekolah tatap muka masih belum memungkinkan mengingat masih ada potensi penularan virus yang sangat besar.

Baca Juga :   Pandemi Covid-19 Lahirkan Masyarakat yang Empatik

“Bakal lamanya proses sekolah secara daring akibat kekhawatiran orang tua ini, maka transformasi menuju pembelajaran secara hibrid akan kian terwujud,” ujar Yuswo.

Namun, di sisi lain pembelajaran jarak jauh atau online membuat para orang tua khususnya yang work from home mengalami kerepotan karena harus mendampingi anaknya belajar. Dari riset yang dilakukan oleh Inventure, 69,8% responden yang rata-rata adalah orang tua menyatakan kerepotan dengan sistem pembelajaran jarak jauh karena harus mendampingi anak dalam belajar di rumah.

Asuransi Makin Diminati

Krisis kesehatan dan ekonomi yang disebabkan oleh virus Corona semakin menyadarkan masyarakat pentingnya memiliki asuransi kesehatan. Hal ini beralasan mengingat risiko hidup dan kesehatan yang tinggi menciptakan kebutuhan akan proteksi asuransi, khususnya jiwa dan kesehatan, yang lebih besar.

Sebanyak 78,7% dari 629 responden berpendapat bahwa memiliki asuransi jiwa dan kesahatan menjadi hal yang dianggap penting.  “Musibah pandemi menjadi blessing in disguise bagi kalangan industri asuransi karena justru membangun urgensi masyarkat untuk menggunakan jasa asuransi untuk melindungi diri dan keluarga,” kata Yuswo.

Baca Juga :   Motor Diprediksi Meningkat Pasca Pandemi

Konsumen Masih Takut ke Mal

Selama masa pandemi mal praktis sepi pengunjung, hal ini diproyeksikan masih berlaku hingga masa next normal yaitu saat vaksin sudah didistribusikan. Masyarakat masih takut untuk berkunjung ke mal. Dari studi yang dilakukan Inventure, sebesar 61,6% dari 629 responden masih mengaku khawatir pergi ke mal.

Dengan konsumen yang masih khawatir belanja ke mal, maka pekerjaan terbesar bagi para pengelola mal sampai beberapa bulan ke depan adalah membangun customer confidence terkait cleanliness, healthiness, safety, dan environment (CHSE).

“Kemampuan dalam melakukan CHSE branding ini akan menjadi penentu bangkitnya bisnis mal di tahun 2021,” kata Yuswo.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Halaman Berikutnya
1 2 3

Leave a reply

Iconomics