UMKM Binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra Berhasil IPO, Meraup Dana Rp71,4 Miliar

0
85

PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (5/7), setelah melakukan penawaran umum perdana saham [Initial Public Offering/IPO] pada 1-3 Juli 2024.

PT Cipta Perdana Lancar Tbk merupakan perusahaan manufaktur komponen suku cadang otomotif, elektronik dan sanitasi binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra [YDBA].

“Pagi ini merupakan momen yang sangat bersejarah bagi kami PT Cipta Perdana Lancar Tbk yang berdiri sejak 2009, dimulai dari home industry, berkembang menjadi UMKM mandiri yang dibina oleh YDBA [Yayasan Dharma Bhakti Astra] dan kini berkat kerja keras dan dedikasi, kami berhasil tumbuh dan berkembang hingga kini menjadi perusahaan terbuka,” ujar Hamim, Direktur Utama PT Cipta Perdana Lancar Tbk pada seremoni pencatatan perdana saham di Main Hall BEI.

Dalam penawaran umum perdana saham, PT Cipta Perdana Lancar Tbk melepaskan sebanyak 680 juta saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp25,- setiap saham atau sebanyak 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum.

Baca Juga :   Resmi Tercatat di BEI, Harga Saham Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA) Naik 34,29%

Dengan harga penawaran Rp105 per saham,  Perseroan meraup dana Rp71,4 miliar dari penawaran umum perdana saham ini.

“Selama lebih dari 15 tahun kami telah berkembang menjadi perusahaan manufaktur sparepart otomotif di Tanah Air dengan komitmen kuat terhadap quality, cost and delivery [QCD] serta investasi berkelanjutan dalam teknologi dan hubungan yang harmonis dengan pelanggan dan supplier,” ujar Hamim.

Hamim mengatakan omzet Perseroan terus meningkat setiap tahun. Mengutip prospektus, selama tiga tahun terakhir pendapatan Perseroan tumbuh terus, dari Rp129,3 miliar pada 2021 menjadi Rp190,5 miliar pada 2022 dan Rp238,1 miliar pada 2023.

Sejalan dengan peningkatan pendapatan, laba bersih juga meningkat dari Rp5,8 miliar pada 2021 menjadi Rp17 miliar pada 2022 dan Rp15,9 miliar pada 2023.

“Kami berhasil mencapai omzet yang terus meningkat setiap tahun. Saat ini kami juga telah memaksimalkan gedung dan fasilitas untuk meningkatkan efisiensi operasional Perseroan,” ujarnya.

Sekitar 54,39% dana hasil penawaran umum saham ini akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka ekspansi bisnis Perseroan.

Baca Juga :   Hari Pertama Melantai di Bursa, Harga Saham Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) Naik 25%

“Dengan terlaksananya IPO ini kami semakin yakin akan mampu memantapkan diri untuk terus berekspansi dan mendorong produksi kami ke depan. Kami berencana menambah mesin produksi dengan kapasitas mulai dari 160 ton hingga 1000 ton sesuai dengan purchase order, serta membangun gedung baru di lahan 8000 meter persegi,” ujar Hamim .

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics