Tugu Insurance Catat Laba Bersih Rp700,85 Miliar di Tahun 2024

0
27

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance mencatatkan laba bersih sebesar Rp700,85 miliar pada tahun 2024.

Analis Trimegah Sekuritas, Kharel Devin menilai bahwa kinerja operasional TUGU masih tumbuh positif, meskipun laba bersih terlihat turun 47% year on year (yoy) dari Rp1,32 triliun pada 2023 menjadi Rp700,85 miliar pada 2024. Menurut dia, hal ini akibat pada 2023 lalu TUGU mencatatkan pendapatan satu waktu yang cukup besar.

“Pendapatan satu waktu di 2023 memang seperti jackpot. Namun tanpa itu pun kinerja operasional TUGU tumbuh positif dari top line hingga bottom line,” ujar Kharel dalam keterangannya.

Kenaikan laba inti TUGU ditopang oleh penghimpunan premi bruto yang meningkat 10,73% yoy menjadi Rp8,54 triliun.

Tugu Insurance juga menyampaikan laba inti atau core net profit konsolidasi Rp706 miliar pada periode 2024, meningkat 62,7% dibandingkan setahun sebelumnya yang mencapai Rp434 miliar. Laba inti ini mengecualikan pendapatan satu waktu atau one time revenue senilai Rp868 miliar yang diterima TUGU pada 2023, hasil kemenangan kasus hukum melawan Citibank di Hong Kong.

Baca Juga :   Cinema XXI Catat Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Bersih di Tahun 2024

Adapun pendapatan underwriting naik 13,8% yoy menjadi Rp2,97 triliun. Bila dirinci kenaikan premi banyak disumbang oleh segmen properti dan kebakaran yang meningkat 38,2% yoy menjadi Rp3,81 triliun. Segmen onshore juga melesat 395% yoy dengan nilai Rp338,76 miliar.

Selain pendapatan underwriting, TUGU juga mencatat kenaikan pendapatan usaha lainnya sebesar 29,28% yoy menjadi Rp519,85 miliar. Adapun pendapatan investasi terkoreksi 23,55% yoy menjadi Rp443 miliar.

Dari sisi beban, pengeluaran tidak sebesar dari sisi pendapatan. Total beban klaim neto tumbuh 7,15% yoy menjadi Rp2,05 triliun. Adapun beban usaha malah turun 6,41% yoy menjadi Rp760,12 miliar. Adapun beban usaha lainnya tumbuh 3,81% yoy menjadi Rp309,63 miliar.

“Bila melihat dari sisi beban, maka TUGU berhasil menjaga kualitas manajemen risiko sehingga beban klaim dapat terjaga. Selain itu optimalisasi beban usaha dilakukan agar tercapai omzet dan pendapatan yang terus meningkat.” tambahnya

Kharel menjelaskan pada tahun 2024, TUGU berhasil mengembangkan pasar ke segmen non captive dengan fokus pada perusahaan BUMN dan swasta. Pendapatan premi dari captive business, yaitu Grup Pertamina tercatat di bawah 30%, sementara sisanya mayoritas berasal dari segmen korporasi non captive serta segmen ritel.

Baca Juga :   Tugu Insurance Bukukan Laba Konsolidasi Rp1,3 Triliun di Tahun 2023, Naik 281%

“Pada dasarnya pendapatan segmen captive akan terus tumbuh karena merupakan induk usaha. Namun dengan mengembangkan pada segmen non captive, pertumbuhan premi TUGU akan terus berkelanjutan pada masa mendatang,” ujarnya.

Tugu Insurance mencatatkan total aset sebesar Rp26,35 triliun pada akhir 2024, meningkat 4,82% dari setahun sebelumnya. Adapun total ekuitas tercatat Rp10,5 triliun, naik 2,22% dari setahun sebelumnya.

Adapun risk based capital (RBC) TUGU tercatat 432% pada akhir Desember 2024. Nilai tersebut jauh lebih tinggi dari rata-rata industri yang sebesar 326%.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics