Trimegah Asset Management: Prospek Reksa Dana Saham Cerah di Semester II-2021

0
443

Trimegah Asset Management berpandangan reksa dana saham memiliki prospek yang lebih baik pada paruh kedua tahun 2021 ini, terutama bila kebijakan PPKM Darurat yang saat dijalankan berhasil menekan pandemi Covid-19, sehingga perekonomian bisa berjalan normal kembali.

Antony Dirga, Direktur Utama PT Trimegah Asset Management mengatakan, secara industri pada semester pertama tahun ini, reksa dana yang berkinerja paling baik adalah reksa dana pasar uang. Menyusul, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran dan terakhir reksa dana saham.

“Kalau di Trimegah Asset sedikit berbeda. Reksa dana yang terbaik adalah reksa dana campuran kami yang beraliran absolute strategy. Jadi ternyata kondisi pasar yang gonjang-ganjing itu malah cukup baik karena kami cukup oportunistik dan tactical dalam menjalankan proses investasi kami. Reksa dan campuran kami, Trimegah Balanced Absolute Strategy (BASTRA) itu kinerjanya cukup baik tahun ini, belasan persen kinerjanya. Tentu saja setelah itu ya pasar uang, kemudian pendapatan tetap dan terakhir reksa dana saham,” ujar Antony saat Paparan Publik PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk yang dilaksanakan secara online, di Jakarta, Kamis (8/7).

Baca Juga :   Penuhi Kebutuhan Investasi Nasabah, Bank Mandiri Pasarkan Reksa Dana dari Trimegah Asset Management

Tetapi, lanjut Antony, pada semester kedua 2021 ini, reksa dana saham diperkirakan akan berkinerja paling baik. Menurutnya, kebijakan PPKM Darurat dan PPKM Mikro yang diperketat yang dijalankan pemerintah saat ini merupakan suatu upaya tegas untuk mengendalikan pandemi Covid-19. Dengan kebijakan tersebut, diharapkan kasus positif Covid-19 akan mencapai pucanknya dan kemudian akan menurun sehingga ekonomi bisa berjalan normal kembali.

“Jika (asumsi) kami benar, kami di Trimegah Asset berpendapatan bahwa paruh kedua ini reksa dana sahamlah yang akan berkinerja paling baik. Jadi, terbalik dengan situasi inudustri di paruh pertama. Reksa dana saham akan nomor satu, yang kedua campuran, yang ketiga reksa dana pendapatan tetap dan terakhir adalah reksa dana pasar uang,” ujarnya.

Selain ekpsektasi pandemi akan terkendali, faktor lain yang menjadi sentimen positif bagi pasar saham adalah kenaikan bond yield di Amerika Serikat yang terukur dan kebijakan tapering yang tidak agresif.

Pasar saham domestik, selama 1,5 tahun terakhir juga dibanjiri investor ritel yang melonjak sangat drastis sehingga mengurangi dependensi pasar modal Indonesia pada investor asing. Faktor yang tidak kalah penting lainnya adalah Undang-Undang Cipta Kerja dan peraturan turunnya yang akan mengubah secara fundamental ekonomi Indonesia.

Baca Juga :   Trimegah Asset Management Menggandeng DBS Indonesia Pasarkan Reksa Dana Baru

Meski reksa dana saham diperkirakan akan berkinerja baik pada semester kedua tahun ini, Antony mengingatkan pilihan kembali kepada profil risiko masing-masing investor. “Kalau ditanya mana yang lebih baik, tentu saja tergantung profil risiko dari masing-masing investor, tetapi yang memiliki profil risiko yang tinggi bisa menambah porsi kepemilikannya di reksa dana saham dan campuran,” ujarnya.

Tahun 2021 ini, Trimegah Asset Management menargetkan akan meraih dana kelolaan (AUM) Rp21 triliun hingga Rp22 triliun. Tahun 2020 lalu, jumlah AUM Trimegah Asset Management mencapai Rp17,6 triliun.

 

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics