
Transaksi Ekonomi dan Keuangan Digital Melonjak 67,9% di Maret 2020

Ilustrasi akses melalui smartphone/World Bank
Bank Indonesia (BI) menilai transaksi ekonomi dan keuangan digital mengalami pertumbuhan sekitar 67,9% secara tahunan (yoy) pada Maret 2020. Demikian juga dengan volume transaksi melalui kanal digital banking mengalami pertumbuhan lebih cepat dari sebelumnya, mencapai 60,8% yoy.
Sementara itu, kata Gubernur BI Perry Warjiyo, pertumbuhan uang kartal yang diedarkan (UYD) mengalami perlambatan 6,3% yoy di Maret 2020. Penyebabnya, langkah strategis bank-bank yang menyimpang lebih sedikit persediaan uang kartal.
Kemudian, kata Perry, transaksi non-tunai menggunakan ATM, kartu debit, kartu kredit, dan uang elektronik menurun 4,7% yoy pada Maret 2020. Ini sejalan dengan melambatnya aktivitas ekonomi.
“Kedua perkembangan terakhir ini dipengaruhi meningkatnya transaksi ekonomi dan keuangan digital di masa Covid-19 ini. Ke depan BI terus meningkatkan peran sistem pembayaran dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi dari dampak Covid-19,” kata Perry dalam telekonferensi pers secara virtual, Selasa (19/5).
Dalam upaya mendorong terus digitalisasi layanan keuangan, kata Perry, BI akan memperluas akses dan literasi keuangan melalui pembayaran digital. Dan itu termasuk kelanjutan dukungan BI dalam penyaluran program bantuan sosial (Bansos) non-tunai serta transaksi keuangan pemerintah daerah.
Dalam persiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri, Perry menuturkan, BI akan terus memperkuat kesiapan operasional, kelancaran, keamanan, dan keandalan sistem pembayaran, baik yang diselenggarakan BI maupun Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP). Juga memastikan penyediaan uang layak edar yang higienis.
Leave a reply
