Taspen Tambah Kepemilikan Saham di PTBA

0
770

PT Taspen (Persero) tambah kepemilikan saham di PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID. Dari kepemilikan sekitar 1% menjadi 3%.

PTBA telah melakukan pengalihan saham treasuri sebesar 303.148.000 lembar saham pada 22 September 2022. Saham treasuri yang dialihkan tersebut merupakan saham treasuri yang dibeli kembali (buyback) oleh Perseroan pada tanggal 2 September 2015 s.d 1 Desember 2015 dengan total realisasi pembelian kembali sebanyak 330.296.000 lembar saham.

Proses pengalihan saham treasuri ini dilakukan dengan metode penjualan di luar bursa atau private placement yang dibantu oleh 3 perusahaan sekuritas BUMN, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, dan PT Bahana Sekuritas.

Dari total saham treasuri 303.148.000 lembar saham, sebanyak 262,5 juta lembar saham berhasil dibeli oleh PT Taspen (Persero) atau sebesar 87% dari total jumlah pengalihan saham. Pembelian saham treasuri ini sekaligus meningkatkan kepemilikan saham PT Taspen (Persero) di PTBA dari 95,9 juta lembar atau 1% menjadi 358,4 juta lembar saham atau 3%.

Baca Juga :   Angkasa Pura I Prediksikan Kenaikan Pergerakan Penumpang 57% di Masa Nataru 2023

PT Taspen (Persero) merupakan longterm investor PTBA, dan proses pengalihan saham ini dipastikan telah melalui proses kajian detil terhadap proses bisnis PTBA yang tentunya menunjukkan tingkat kepercayaan investor yang sangat baik terhadap saham PTBA.

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Suryo Eko Hadianto berharap dengan terealisasinya pengalihan saham treasuri ini, semakin menguatkan hubungan baik antara PTBA dan PT Taspen (Persero) dalam kerangka sinergi BUMN.

“Taspen sangat percaya dengan kinerja dan profesionalitas PT Bukit Asam Tbk dalam industri batu bara,” Direktur Utama Taspen Antonius N.S Kosasih dalam siaran pers tertulis.

Dirut Taspen menjelaskan pembelian saham ini menjadi alternatif investasi bagi Taspen mengingat harga batu bara semakin meningkat dan menguat. Nilai pembelian saham treasuri oleh PT Taspen (Persero) ini mencapai Rp598,5 miliar.

Leave a reply

Iconomics