
Tahun Depan, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) akan IPO

Ade Wahyu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Jasa Marga (Persero) Tbk
PT Jasa Marga (Persero) Tbk berencana akan mengantarkan salah satu anak usahanya yaitu PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) ke Bursa Efek Indonesia.
“Memang kita merencanakan tahun depan akan melakukan IPO terhadap Jasamarga Transjawa Tol dan kita berusaha ini dapat selesai antara akhir semester satu atau paling tidak awal semester dua tahun depan,” ujar Ade Wahyu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam konferensi pers Public Expose Live, Rabu (134/9).
Terkait harga penawaran dan target dana yang akan diperoleh dari IPO ini, Ade mengatakan saat ini tim di internal Jasa Marga masih melakukan kalkulasi.
“Tetapi kira-kira kita punya hitungan di internal kita, di kisaran 2,8 sampai 3,8 PBV (price book value). Kita akan sampaikan nanti datanya kalau sudah melakukan kajian yang lebih komprehensif lagi,” ujarnya.
Sebelumnya pada 1 Juli lalu, Jasa Marga sudah menyelesaikan pemisahaan (spin off) Divisi Regional Jasamarga Transjawa Tollroad ke PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT). Berdasarkan Akta Pemisahan, Jasa Marga telah melakukan Pemisahan Divisi Regional Jasamarga Trans Jawa Tollroad, yang terdiri atas 4 segmen operasi jalan tol yang konsesinya dipegang langsung oleh Jasa Marga dan 9 Perseroan Terbatas yang merupakan Badan Usaha Jalan Tol ruas Trans Jawa yang sahamnya dimiliki oleh Jasa Marga.
“ Spin off PT JTT akan membuka ruang dalam menciptakan nilai tambah secara optimal. Sebelumnya, Divisi Regional Jasamarga Transjawa Tollroad mengelola jalan tol operasi sepanjang 676 km, yang merupakan jalan tol operasi terpanjang dibandingkan dua regional Jasa Marga lainnya, Metropolitan dan Nusantara. Jalan Tol Trans Jawa juga memiliki potensi pertumbuhan trafik tertinggi,” ujar Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana, Juli lalu.
PT JTT selaku perusahaan penerima pemisahan adalah anak perusahaan terkendali yang 99,19% sahamnya dimiliki oleh Jasa Marga yang laporan keuangannya juga tetap terkonsolidasi. Dengan dilakukannya pemisahan, PT JTT dapat lebih kompetitif dan agile dalam mengambil keputusan bisnis guna menghasilkan nilai tambah bagi Jasa Marga.
Leave a reply
