
Sudah Sempat Naik Hingga 175,8% Sepanjang 2020 Ini, Waspadai Koreksi Harga Bitcoin pada Tahun 2021

Indodax menggelar webinar ‘Kilas Balik Aset Kripto 2020 dan Prediksi 2021’ yang digelar Kamis (10/12) malam dengan pembicara Oscar Darmawan, CEO Indodax/Iconomics
Harga bitcoin (BTC) sudah sempat naik hingga 176,8% sepanjang tahun 2020 ini. Mengutip Coinmarketcap, pada akhir tahun 2019 lalu, harga 1 BTC setara dengan US$ 7.193,6. Kemudian terbang tinggi pada tahun ini dan sempat mencapai level tertinggi di US$ 19.845,98 pada 1 Desember lalu atau naik 175,88% year to date.
Pada pukul 18.14 WIB, harga BTC berada di kisaran US$ 18.148,46 per 1 BTC. Oscar Darmawan, Founder dan CEO Indodax memperkirakan setelah adanya kenaikan yang tinggi sepanjang tahun ini, bitcoin diperkirakan akan mengalami koreksi pada tahun 2021.
“Yang saya bayangkan di tahu 2021 pertama adalah koreksi dari harga bitcoin. Itu sudah pasti. Karena orang mau melakukan aksi profit taking. (Investor atau trader) yang di awal tahun 2020 atau 2019 beli di harga murah, mereka mulai menjual di tahun 2021, khususnya apabila ada (investor) institusi yang menjual,” ujar Oscar dalam webinar ‘Kilas Balik Aset Kripto 2020 dan Prediksi 2021’ yang digelar Indodax, Kamis (10/12) malam.
“Big question-nya adalah ini koreksinya seberapa dalam?” tambah Oscar.
Oscar mengatakan ketika koreksi mulai menunjukkan tanda-tanda berakhir untuk kembali balik arah, merupakan saat yang tepat untuk kembali melakukan aksi beli. Karena Oscar sendiri berkeyakinan setelah koreksi bitcoin akan bergerak untuk mencapai titik tertinggi barunya lagi.
Oscar mengatakan saat bitcoin mengalami koreksi trader atau investor biasanya beralih ke altcoin yaitu kripto selain bitcoin. “Karena pada saat harga bitcoin jenuh, tidak naik-naik biasanya ada kecenderungan investor yang beli bitcoin dan profit sebelumnya, mereka akan masuk ke altcoin. Aliran uang itu akan membuat altcoin yang populer akan naik,” ujarnya.
Pada tahun 2017-2018 lalu, saat bitcoin mengalami koreksi setelah mencapai level tertingginya pada US$20.089 pada 17 Desember 2017, altcoin yang digemari trader dan investor adalah adalah alcoin yang berjaringan privasi dan token-token milik exchange.
“Tetapi kita enggak tahu tren 2021 ini ke mana aliran uang ini akan berjalan. Tetapi saya percaya itu akan masuk ke altcoin. Kita lihat saja tahun 2021 nanti mana token yang hot,” ujarnya.
Harga bitcoin pada tahun 2020 ini naik dipicu oleh berbagai sentimen, seperti hajatan empat tahunan bernama halving pada Mei lalu. Kemudian, pada Juli lalu The Office of The Comptroller of the Currency (OCC) atau Kantor Pengawas Mata Uang Amerika Serikat mengizinkan perbankan di AS untuk memegang aset kripto. Pada 23 Oktober 2020 lalu, PayPal juga mendeklarasikan bahwa 346 juta penggunanya bisa membeli, menjual dan menyimpan aset kripto pada platformnya.
Leave a reply
