Soal IPO Bank Sumut, Edy Rahmayadi: Investor Harus Untung, Bukan Insyaallah Lagi

0
191

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, selaku pemegang saham pengendali merestui penawaran umum perdana saham atau IPO PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau Bank Sumut. Tetapi, upaya go public ini harus disertai dengan pembenahan di internal perusahaan. Ia menekankan agar ada transparansi dalam pengelolaan Bank Sumut.

“Mau tidak mau tadi saya datang ke sini pak Plt Direktur (Utama). Karena bolehlah segera IPO, tetapi ke dalam harus segera dibenahi. Transparan. Terbuka. Siapa yang melakukan investasi di sini, pastikan dia untung. Itu dulu. Siapa yang mau investasi di sini kalau untungnya masih insyaallah? Siapa yang mau? Untuk itu transparan. Masuknya uang segini, untungnya segini,” ujar Edy dalam sambutannya pada acara paparan publik Bank Sumut, Senin (9/1).

Bank Sumut, menurutnya, memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang dan menjadi bank terbesar di Sumatera Utara. Karena sahamnya mayoritas dimiliki oleh Provinsi Sumatera Utara. Sumatera Utara sendiri merupakan pintu gerbang ke Selat Malaka yaitu melalui Kabupaten Batu Bara.

Baca Juga :   Duh! Jelang IPO Dirut Bank Sumut Malah Dinonaktifkan

“Siapa yang menguasai Selat Malaka, dia akan mengusai ekonomi dunia. Itu bahasanya orang Jerman, bukan bahasanya Gubernur Sumut. Pintu Selat Malaka di Kabupaten Batu Bara. Jadi, hal wajar Bank Sumut ini lebih daripada bank-bank lain. Saya tak tahu, yang salahnya ini BI, atau OJK atau siapa? Atau direktur-direkturnya ini? Saya minta dievaluasi ini. Saya kalau sudah ngomong begini, dievaluasi. Kita benahi dulu ke dalam, walaupun tak bisa kita menunda (IPO). Tetapi ke dalam harus segera dibenahi,” ujarnya.

Edy tidak secara spesifik menyebut permasalahan di dalam tubuh Bank Sumut. Tetapi pada awal tahun ini, ia menonaktifkan Direktur Utama Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan tepat pada saat OJK memberikan pernyataan praefektif untuk IPO Bank Sumut.

Mengutip prospektus, Bank Sumut akan melepaskan sebanyak-banyaknya 2,93 miliar saham kepada publik atau 23% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham.

Dengan harga penawaran Rp350 hingga Rp510 per saham, Perseroan diperkirakan akan memperoleh dana sebesar Rp1,02 triliun hingga Rp1,49 triliun dari IPO ini.

Baca Juga :   Bidik Wilayah Sumatera Utara, Zurich Life Jalin Kerja Sama dengan Bank Sumut

Dari sisi kinerja keuangan, bank kebangaan rakyat Sumatera Utara ini tercatat memiliki kinerja yang solid. Asetnya mencapai mencapai Rp40,6 triliun pada triwulan III/2022, naik 2,7% (year on year) dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp39,5 triliun.

Bank Sumut juga berhasil membukukan laba sebesar Rp521 miliar hingga September 2022 atau tumbuh 12,3% dibandingkan dengan September 2021 sebesar Rp463 miliar. Adapun, target laba hingga Desember diproyeksikan melampaui target RBB 2022 sebesar Rp665 miliar. Sementara itu, penyaluran kredit Bank Sumut pada triwulan III/2022 juga meningkat 9,3% menjadi Rp26,8 triliun, dari triwulan III/2021 sebesar Rp24,6 triliun.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics