
Setelah IPO, Falmaco Nonwoven Industri Tbk akan Ekspansi untuk Penuhi Kebutuan Pasar

Daniel Muljadi Hanafi, Direktur Utama PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC)
PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai perusahaan tercatat ke-25 tahun 2021 dan ke-737 di Bursa saat ini, Kamis (8/7). Perusahaan yang berpusat di Padalarang, Bandung Barat ini menawarkan 156,25 juga lembar saham (20%) kepada publik dengan harga penawaran Rp200 per saham. Dus, Perseroan diperkirakan memperoleh dana sebesar Rp31,25 miliar.
Ada pun dana hasil penawaran umum saham perdana (IPO) ini akan digunakan untuk belanja modal sebesar 41,43%. Belanja modal yang dilakukan antara lain penambahan fasilitas produksi berupa pembelian mesin untuk meningkatkan kualitas produk dan kapasitas produksi. Perseroan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Mesin pada 6 Mei 2020 dengan Changshu Feilong Nonwoven Machinery Co. Ltd.
Selain belanja modal, sebanyak 18,83% dana hasil IPO digunakan untuk pembayaran sebagian utang bank. Sisanya, sebanyak 39,74% untuk keperluan modal kerja Perseroan dalam rangka pembelian bahan baku, biaya pemasaran dan perlengkapan keperluan lainnya.
“Kami melakukan langkah dan proses IPO di tahun 2021 ini dengan tujuan untuk memperkuat struktur permodalan, meningkatkan tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance, serta membuka akses lebih luas terhadap sumber pendanaan di pasar modal,”ujar Daniel Muljadi Hanafi, Direktur Utama PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC), saat seremoni pencatatan perdana saham, Kamis (8/7).
Daniel mejelaskan Falmaco merupakan perusahaan yang bergerak dalam manufaktur kain nonwoven dengan menggunakan teknologi watergen. Perseroan, menurutnya, mampu menghasilkan produk yang chemical free dan cocok untuk digunakan pada produk medical disposables dan personal hygiene. Medical disposables contohnya baju APD, baju operasi, kain bedah dan kasa streil. Sedangkan produk personal hygiene yang diproduksi Perseroan antara lain tisu basah, dan yang paling umum tisu basah baby dan antiseptic.
“Melihat potensi pengembangan industri dan kebutuhan pasar, kami berencana untuk melakukan ekspansi jaringan distribusi, serta peremajaan mesin untuk menunjang pasar nasional dan ekspor,” ujarnya.
Pada hari perdana diperdagangkan di Bursa, harga saham FLMC tekerek ke level Rp220 per saham atau naik 20% dari harga penawaran.
Leave a reply
