Sepekan Ini Bitcoin Kembali Tembus US$ 10.000: Bullish Jelang Halving Day?

0
87
Reporter: Petrus Dabu

Harga aset digital Bitcoin (BTC) akhirnya kembali ke level US$ 10.000 sejak Minggu (9/2) lalu. Dalam sepekan ini, harga si raja kripto ini bergerak pada rentang US$ 9.725,10 hingga US$ 10.482,6.

Terakhir, harga BTC menyentuh level US$ 10.000 pada 23 September 2019 lalu. Memang mendekati hajatan block halving harga Bitcoin cenderung bergairah atau bullish. Halving adalah penguranga reward atau imbalan bagi para penambang Bitcoin. Pengurangan terjadi setiap 4 tahun sekali atau bila sudah mencapai 210.000 block.

Halving pertama terjadi pada tahun 2012. Saat itu reward yang didapatkan oleh penambang adalah 25 BTC per 10 menit. Kemudian tahun 2016, imbalan berkurang menjadi 12,5 BTC per 10 menit. Dan tahun ini, yang diperkirakan terjadi pada Mei nanti imbalan berkurang lagi menjadi 6,25 BTC per 10 menit.

Banyak analais meramalkan  pengurangan reward ini akan mendongkrak harga Bitcoin. Secara historis memang itulah yang terjadi. Apakah pola yang sama akan kembali terjadi?

Mengutip Coinspeaker.com, saat halving pertama terjadi pada 28 November 2012, harga Bitcoin masih US$ 11. Dalam 12 bulan berikutnya, harga Bitcoin melonjak menjadi US$ 1.100, sesuatu yang belum terjadi sebelumnya pada Bitcoin.

Baca Juga :   Sepekan, Harga Bitcoin Bertahan di Zona Bearish

Harga Bitcoin kemudian kembali turun drastis US$ 220. Selama beberapa tahun, harganya tetap bertahan di bawah US$ 1.000.

Pada halving kedua, tepatnya Juli 2016, harga Bitcoin mondar-mandir di kisaran US$ 600 hingga US$ 700. Tetapi, kemudian tahun 2017, harganya mengalami bullish yang luar biasa hingga mencapai level US$ 20.000.

Tren harga BTC

Untuk halving ketiga yang akan terjadi dalam hitugan bulan ke depan, banyak yang berharap harga Bitcoin akan mengikuti jejak halving sebelumnya dimana harga aset digital ini akan mencapai level tertinggi yang baru. Berdasarkan tren masa lalu itu, sejumlah pihak bahkan meramalkan kenaikan Bitcoin bisa mencapai 10 kali lipat atau sekitar US$ 100.000.

Josse Powell, CEO  Kraken, perusahaan exchange kripto,  bahkan meramalkan setelah halving nanti harga BTC bisa melonjak hingga mencapai US$ 100.000 atau US$ 1 juta. Bisa saja itu terjadi bila warga dunia banyak yang tersihir dengan apa yang dinamakan Fear of Missing Out (FOMO) alias takut kehilangan moment lantas ramai-ramai membeli Bitcoin.

Baca Juga :   Belum Berhasil Kembali Tembus Rp600 Juta, Harga Bitcoin Kembali dalam Tekanan

Terlepas dari berbagai proyeksi ini, yang jelas selama 2020 ini harga Bitcoin sudah naik sekitar 42%.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics