Sepekan Harga BTC Cenderung Sideways, Bagaimana Prospek Pekan Depan?

Selama sepekan, terhitung sejak Kamis pekan lalu, harga Bitcoin (BTC) hanya menguat sebesar 0,2%. Pergerakan harga cenderung sideways (mendatar) pada rentang US$ 7.170 hingga 7.836.

Pergrakan harga ini tidak jauh beda dengan prediksi Iconomics Research pada Jumat pekan lalu. Dengan menggunakan data harga pada Kamis (28/11), kami memperkirakan bahwa harga pada pekan ini bergerak pada kisaran support (S3) US$ 7.092 dan resistance (R3) US$ 7.920. Dalam rentang yang lebih pendek, kami memperkirakan harga  BTC bergerak di kisaran support (S1) US$ 7.368 hingga resistance (R1) US$ 7.644.

Sumber: TradingView via Rekeningku

Sebenarnya pada pekan lalu, berdasarkan indikator Moving Average (MA)-9, harga BTC sudah mulai keluar dari tren bearish (lesu), setelah sempat menyentuh level terendah US$ 6.617 pada Senin (25/11). Namun, karena minimnya sentimen di pasar, BTC tidak mampu melanjutkan penguatan. Pelaku pasar tampaknya wait and see sehingga harga bergerak sideways.  Harga tertinggi yang bisa dicapai selama sepekan ini hanya sampai US$ 7.836.

Lantas bagaiaman prospek beberapa waktu ke depan?

Secara teknikal, pergerakan harga BTC beberapa hari ke depan masih cenderung sideways (mendatar). Berdasarkan indikator MA-9, harga masih bergerak sedikit di bawah garis MA-9, artinya tren harga agak lesu.

Dalam kondisi harga yang sideways ini, trader masih bisa mendapatkan cuan (keuntungan) dengan startegi trading jangka pendek. Untuk itu perhatikan level support dan resistance.

Dengan menggunakan Pivot Points, berdasarkan harga Kamis (5/12), beberapa hari ke depan harga BTC diperkirakan akan bergerak pada rentang support (S3) US$ 6.694 dan resistance (R3) 8.227. Dalam rentang yang lebih pendek, harga BTC diperkirakan akan bergerak di kisaran support (R1) 7.205 hingga resistance (R1) 7.716.

Jumat malam (6/12) saat artikel ini dibuat, menurut data Coinmarketcap, harga BTC bertengger di level US$ 7.398.