Saham Emiten Sawit PGUN Naik 34,75% pada Hari Perdana di Bursa Saham

0
786
Reporter: Petrus Dabu

Saham emiten sawit PT Pradiksi Gunatama Tbk naik 34,75% di hari pertama perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (7/7).  Emiten dengan kode saham PGUN ini menawarkan 900 juta saham kepada publik dengan harga penawaran Rp115. Saat memulai debutnya di bursa, harga sahamnya melejit ke level Rp155 per saham.

Dari aksi korporasi ini, PGUN mendapatkan dana sebesar Rp103,5 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan bisnis sawitnya mulai dari pembukaan lahan baru, pengembangan dermaga hingga pembangunan perumahan karyawan.

Sebesar 50% dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana atau IPO ini digunakan untuk membuka lahan dan tanaman baru. Lokasi pembukaan lahan seluas 443 Ha berada di Muara Petagis Estate Desa Saing Prupuk seluas 203 Ha dan di Muara Benongan Estate Desa Bai Jaya seluas 240 Ha.

Kemudian 25% dari dana hasil IPO digunakan untuk pengembangan dermaga (jetty) pengangkutan hasil produk Tandan Buah Segar (TBS) dan Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Lokasi pengembangan jetty terletak di lokasi PKS di desa Langgai.

Baca Juga :   Aramco Siap IPO Tahun Ini

Dana hasil IPO juga digunakan untuk pengerasan jalan yang akan menghubungkan lokasi perkebunan dengan PKS. Alokasinya sebesar 12,5% dari total dan hasil IPO.

Kemudian sisa 12,5% lagi digunakan untuk membangun fasilitas perumahan karyawan tahap ke 2 yang berada di sekitar lokasi operasional Perseroan.

PGUN tak sendiri melantai di bursa saham Indonesia hari ini. Emiten pendatang baru lainnya adalah perusahaan yang bergerak di bidang furnitur yaitu PT Boston Furniture Industries Tbk.

Namun berbeda dengan sahm PGUN yang naik hingga lebih dari 30%, saham  emiten dengan sandi SOFA ini hanya naik sekitar 10% pada hari perdana di bursa yaitu dari harga penawaran Rp100 per saham menjadi Rp110 per saham.

SOFA menawarkan 400 juta saham kepada publik atau 24,24% dari modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga penawaran sebesar Rp100 per saham, maka SOFA mendapatkan dana sebesar Rp40 miliar.

Dana dari hasil Penawaran Umum Saham Perdana atau IPO ini akan digunakan untuk belanja modal berupa penambahan infrastruktur dan fasilitas untuk ekspansi di lini bisnis sebesar 19,44%. Kemudian, 41,67% untuk belanja modal terkait dengan pembelian mesin-mesin untuk kegiatan produksi. Sebanyak 16,67% dari dana hasil IPO digunakan untuk pembukaan showroom baru untuk pemajangan contoh produk-produk sehingga meningkatkan brand awareness dan penjualan. Sebanyak 13,89% digunakan untuk pembelian perangkat keras dan perangkat lunak untuk pembangunan platform penjualan online.

Baca Juga :   Pasca IPO, Ultra Voucher akan Perluas Kerjasama dengan Perbankan

“Sisanya akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja dan pengembangan usaha Perseroan. Modal kerja yang dimaksud disini adalah pembelian bahan baku dan bahan penunjang, biaya operasional, dan biaya pemasaran,” tulis manajemen SOFA dalam prospektus.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics