RUPST Astragraphia Tetapkan Dividen Sebesar 45% dari Laba Bersih 

PT Astra Graphia Tbk atau Astragraphia menyetujui pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar 45% dari total laba bersih tahun buku 2024. 

Tahun 2024, emiten dengan kode saham ASGR itu membukukan laba bersih sebesar Rp204,65 miliar.

Dengan demikian, total dividen yang dibagikan sekitar Rp92,1 miliar atau Rp69 per saham.

Nilai dividen tunai tersebut termasuk di dalamnya dividen interim sebesar Rp19 per saham yang sudah dibayarkan pada 24 Oktober 2024.

Sisanya, yaitu sebesar Rp50 per saham akan dibayarkan selambat-lambatnya pada 27 Mei 2025 kepada Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 9 Mei 2025 pukul 16:00 WIB.

Selain RUPST, Perseroan juga menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang menyetujui perubahan Anggaran Dasar serta Penambahan Kegiatan Usaha Astragraphia. 

Hendrix Pramana, Presiden Direktur PT Astra Graphia Tbk mengatakan Perseroan berusaha untuk meningkatkan kinerja dan daya saingnya dengan memperluas portofolio bisnis serta meningkatkan nilai tambah bagi pelanggan.

Hal ini sejalan dengan upaya Astragraphia untuk mengembangkan ekosistem solusi dokumen di Indonesia.  

“Sepanjang tahun 2024, Astragraphia berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp205 miliar atau tumbuh sebesar 45% dibandingkan tahun 2023, dengan pendapatan bersih sebesar Rp2,81 triliun. Pencapaian positif ini didorong oleh efektivitas strategi yang dijalankan, penerapan operational excellence, dan pengelolaan manajemen kas yang optimal. Pencapaian ini juga menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menjaga profitabilitas di tengah dinamika pasar yang terus berkembang,” ujar Hendrix.

Hendrix berkata, Astragraphia terus memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan bisnis dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) ke dalam strategi perusahaan. Melalui Sustainability Framework and Aspiration, Astragraphia menerapkan tata kelola yang baik dan memastikan seluruh aktivitas operasional selaras dengan nilai-nilai keberlanjutan.

Sejalan dengan transformasi industri, perusahaan juga mempercepat digitalisasi di seluruh lini bisnis untuk meningkatkan daya saing dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Berbagai inisiatif strategis turut dijalankan, termasuk penguatan bisnis inti dan inovasi berbasis teknologi untuk menjaga relevansi dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi tantangan masa depan.