
Resmi Melantai di Bursa, Saham Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk Naik 35%

William Sutioso, Direktur Utama PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk
PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk. (ASHA) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (27/5), sebagai perusahaan tercatat ke-21 pada tahun ini.
Pada hari pertama debutnya di bursa saham, harga saham emiten dengan kode saham ASHA ini langsung menyentuh Auto Rejection Atas (ARA). Harga sahamnya naik 35% menjadi Rp135 per saham, dari harga penawaran perdana Rp100 per saham.
PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk melepaskas sebanyak 1,25 miliar lembar saham kepada publik. Dengan harga penawaran perdana Rp100 per lembar saham, jumlah dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham (IPO) ini mencapai Rp125 miliar.
Sebanyak Rp75 miliar dana yang diperoleh dari IPO ini digunakan untuk modal kerja Perseroan untuk pembelian persediaan ikan. Kemudian, Rp28 miliar digunakan untuk akuisisi 99,97% saham PT Jembatan Lintas Global (JLG) yang bergerak dalam bidang perikanan.
PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk. didirikan pada tahun 1999, adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri perikanan yang terintegrasi. Lini bisnis Perseroan terdiri dari kapal perikanan, docking kapal, unit pengolahan ikan beku untuk frozen food, logistik dan perdagangan ikan baik untuk pasar ekspor maupun pasar domestik.
“Terlepas adanya pandemi Covid-19, sales kami cukup baik di pasar luar negeri maupun dalam negeri. Sales kami naik signifikan di pasar global, terutama dua tahun terakhir ini. Ini menandakan bahwa sektor komoditas pangan tetap konsisten dan dibutuhkan oleh masyarakat global,” ujar William Sutioso, Direktur Utama PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk, saat seremoni pencatataan perdana saham, Jumat (27/5).
William menjelaskan kode ticker ASHA dalam bahasa Arab kuno mengandung arti kebangkitan dan harapan. “Ini menjadi pemantik semangat kami untuk memajukan industri perikanan Indonesia di pasar global. Hal ini sejalan dengan visi kami yaitu menjadi perusahaan yang menjembatani produk perikanan Indonesia ke pasar dunia. Kami percaya produk perikanan Indonesia potensinya masih sangat besar sekali dan kami yakin pemerintah selalu mendukung industri perikanan untuk menjadi terdepan di sektor pangan,” ujarnya.
Dengan tercatatnya saham PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk di Bursa hari ini, total nilai emisi pencatatan perdana saham pada tahun 2022 ini mencapai Rp18,24 triliun.
Berikut adalah 21 emiten baru yang mencatatkan saham di BEI pada tahun ini dengan nilai
emisinya:
1. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk : Rp604,86 miliar.
2. PT Semacom Integrated Tbk; Rp62,46 miliar.
3. PT Autopedia Sukses Lestari Tbk: Rp652,61 miliar.
4. PT Net Visi Media Tbk: Rp150 miliar.
5. PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk: Rp145 miliar.
6. PT Champ Resto Indonesia Tbk: Rp226,67 miliar.
7. PT Nusatama Berkah Tbk: Rp84 miliar.
8. PT Adhi Commuter Properti Tbk: Rp288,89 miliar.
9.PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM): Rp66 miliar.
10.PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO): Rp128,5 miliar.
11.PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA): Rp526,24 miliar.
12.PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE): Rp54,96 miliar.
13. PT WIR ASIA Tbk (WIRG): Rp392,63 miliar.
14. PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO): Rp62,1 miliar.
15. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO): Rp13,72 triliun.
16. PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN): Rp300,35 miliar.
17. PT Murni Sadar Tbk (MTMH): Rp325,14 miliar.
18. PT Winner Nusantara Jaya Tbk (WINR): Rp150 miliar
19. PT Indo Boga Sukses Tbk (IBOS): Rp160,73 miliar.
20.PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk: Rp40 miliar.
21. PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk : Rp125 miliar
Leave a reply
