Resmi IPO, Ini Prospek Bisnis Adhi Commuter Properti

0
355

PT Adhi Commuter Properti Tbk, pengembang properti terintegrasi dengan transportasi massal pertama dan terbesar di Indonesia, resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dengan kode saham ADCP di Bursa Efek Indonesia pada, Rabu, 23 Februari 2022 dengan harga Rp 130 per saham dan menjadi emiten ke- 8 yang listing sepanjang 2022.

Dalam IPO ini, Adhi Commuter Properti melepas sebanyak 2,22 miliar saham atau setara 10% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh, sehingga ADCP memperoleh dana Rp288,88 miliar.

“Kami bersyukur tahapan demi tahapan proses IPO kami lalui. IPO ini menjadi momen penting bagi kami yang menepatkan ADCP sebagai perusahan publik. Kini ADCP memiliki akses keuangan dan jejaraing bisnis yang terbuka lebar sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar yang bertumbuh cepat khususnya untuk mempermudah mobilitas masyarkat agar lebih efektif dan efisien,” ujar Direktur Utama Adhi Commuter Properti, Rizkan Firman saat konferensi pers usai pencatatan perdana saham ADCP, Rabu (23/2).

Rizkan mengatakan ADCP hingga kini konsisten mengembangkan poryek properti yang tidak hanya terkoneksi dengan LRT Jabodetabek tahap pertama, tetapi juga terkoneksi dengen KRL dan halte BRT. Saat ini ada 12 proyek  hunian yang sedang dikembangkan oleh ADCP. Sebanyak 8 diantaranya terkonseksi dengan stasiun LRT Jabodetabek tahap pertama. Karena itu, Rizkan optimistis operasional LRT tahap pertama yang rencananya pada Agutus tahun ini akan turut mendorong pertumbuhan bisnis ADCP kedepan.

Baca Juga :   Menjadi Perusahaan Publik, Lancartama Sejati Tbk Incar Pendapatan Rp 100 Miliar Tahun Ini

“Kami berkomitmen dan terus mengembangkan bisnis dengan identitas utama kami yakini properti berbasis Transit Oritented Development (TOD) yakni konsep hunian atau properti yang terintegrasi dengan transportasi publik dan area komersial pendukung mobilitas dan gaya hidup masyarakat,” ujarnya.

PT Adhi Karya (Persero) Tbk, induk dari ADCP mendukung penuh proses IPO ini karena ADCP merupakan salah satu penopang kinerja Adhi Karya. Entus Asnawi Mukhson, Direktur Utama Adhi Karya mengatakan ADCP adalah engine booster untuk PT Adhi Karya disamping lini bisnis yang lain. Entus mengungkapkan saat ini kontribusi ADCP untuk ADHI kurang lebih 10% dan diharapkan akan terus meningkat kedepannya.

“ADCP ini salah satu lini bisnis yang menjadi engine booster untuk Adhi Karya kedepannya. Harapannya kedepan kontribusinya akan lebih meningkat lagi seiring dengan terselesaikannya LRT Jabodetabek tahap satu kemudian nanti mungkin ada tahap dua, kemudian ada MRT dan BRT juga. Dengan kondisi ekonomi yang semakin membaik, kontribusi ADCP juga akan semakin besar dan semakin membaik untuk Adhi Karya,” ujarnya.

Baca Juga :   OJK Sebut Blibli.com Kemungkinan akan IPO dalam Waktu Dekat

ADCP mendapatkan dana sekitar Rp288,88 miliar dari IPO ini. Mochamad Yusuf, Direktur Keuangan,Manajemen Risiko & Human Capital ADCP menyampaikan dana hasil IPO digunakan untuk mengembangkan 12 proyek yang berjalan terutama proyek landed house Adhi City Sentul. Selain itu juga untuk pengembagan lahan baru di stasiuan Cikunir 2, Bekasi Barat seluas 3,6 ha yang akan dikembangkan menjadi  mixed use development yaitu apartemen yang dilengkapi area komersial. Dana hasil IPO juga digunakan untuk pembayaran obligasi yang jatuh tempo di semester pertama tahun 2022 ini.

Direktur Pengembangan Bisnis ADCP, Rozi Sparta mengatakan keunggulan kompetitif ADCP adalah didukung oleh lini bisnis Perseroan yang dibagi menjadi dua, yakni bisnis properti dan bisnis recurring income. Untuk lini bisnis properti, ADCP mengembangkan residensial, perkantoran (jual) dan bisnis properti lainnya dengan brand LRT CITY, ADHI CITY dan Member of LRT City. Untuk bisnis recurring income, perusahaan mengelola hotel dengan brand Hotel GranDhika Indonesia, perkantoran (sewa), komersial area, dan bisnis sewa lainnya.

Baca Juga :   Adhi Commuter Properti Gandeng Bank Mandiri untuk Layanan KPR

“Selama menjalankan kegiatan usaha, ADCP telah terbukti menyelesaikan proyek-proyek berkualitas yang didukung dengan keunggulan kompetitif yang dapat dijadikan acuan konsumen dan investor, yakni; properti berkonsep TOD, pendapatan berulang (recurring income) yang kuat, rekam jejak keberhasilan proyek, pendapatan sustansial untuk membiayai proyek di masa mendatang, finansial yang kuat, kondisi makroekonomi dengan dukungan pemerintah untuk sektor properti. Dan tidak kalah pentingnya, dukungan yang kuat dari induk usaha kami, Adhi Karya dan grup, serta manajemen perusahaan yang solid,” ujar Rozi.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics