
Prospek Ekonomi Indonesia Masih Cerah Tahun Ini, Simak Rekomendasi Manulife Aset Manajemen Indonesia

Katarina Setiawan, Chief Economist & Investment Strategist Manulife Aset Manajemen Indonesia
Bagaimana dengan pasar saham? Samuel Kesuma memaparkan telah terjadi perubahan selera investasi yang lebih positif terhadap pasar saham negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal ini akibat The Fed mengurangi agresivitasnya, didukung oleh pembukaan kembali ekonomi China. Dampaknya, di bulan November 2022, negara berkembang membukukan rekor tertinggi arus masuk dana asing.
Berbicara mengenai dampak nilai tukar Rupiah terhadap pasar saham, Samuel mengatakan risiko nilai tukar yang selama ini menjadi ‘penghalang’ diharapkan akan membaik ketika penguatan USD mulai mereda.
Pergerakan investor yang melakukan diversifikasi investasi keluar dari pasar China (pemegang bobot terbesar dalam MSCI) berpotensi meningkatkan aliran dana masuk ke negara berkembang lainnya seperti Indonesia. Hal ini dapat mengimbangi kekhawatiran terjadinya fenomena bottom fishing, yaitu aktivitas yang dilakukan oleh investor pada saham-saham di beberapa negara dengan kinerja yang tertekan pada 2022 lalu.
Untuk tahun 2023 ini, tim investasi MAMI di 2023 merekomendasikan ektor yang terkait dengan green economy. Investasi di industri terkait electronic vehicle secara organik akan meningkatkan permintaan bahan mineral. Dalam jangka pendek, harga spot akan mendapat manfaat dari sinyal perlambatan kenaikan Fed Funds Rate dan pembukaan kembali China.
Selain itu, sektor finansial juga akan diuntungkan oleh ekonomi Indonesia yang kuat dan likuiditas yang masih cukup tinggi. Hal ini memungkinkan perbankan untuk meningkatkan marjin sambil menjaga kualitas kredit.
Sektor lainnya yaitu consumer discretionary. Konsumsi domestik diperkirakan akan meningkat di tahun ini, ditopang oleh belanja pemerintah terkait Pemilu 2024.
Halaman BerikutnyaLeave a reply
