Prodia Raih Laba Bersih Rp115,5 Miliar di Semester I-2024

0
34

PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,03 triliun di semester pertama tahun 2024. Pendapatan kuartal II tersebut naik 12,0% dari pendapatan kuartal I.

Prodia juga menyampaikan capaian laba bersih sebesar Rp115,5 miliar pada semester I-2024.

Direktur Business & Marketing Prodia, Indriyanti Rafi Sukmawati mengatakan bahwa Perseroan telah melakukan berbagai aksi bisnis, baik dari sisi pengembangan layanan, inovasi produk, efisiensi operasional, hingga kegiatan korporasi.

“Pada rentang Semester I 2024, Perseroan berkomitmen memberikan pelayanan diagnostik kesehatan terbaik dan presisi bagi pelanggan. Tahun ini kami fokus pada pengembangan test esoterik, utilisasi layanan Anywhere Service, memperluas penetrasi melalui pembukaan outlet Point of Collection (POCs), pengembangan layanan digital U by Prodia dengan fitur-fitur berbasis wellness, mempromosikan ekosistem layanan kesehatan melalui program kolaborasi dengan rumah sakit, kemitraan digital, optimalisasi klinik, dan lain-lain,” kata Indriyanti dalam keterangan resminya.

Prodia menyebut esoterik tes masih menjadi salah satu pendorong kinerja di semester I tahun ini. Di tengah terpaan inflasi dan kenaikan nilai mata uang dolar yang berpengaruh terhadap nilai mata uang Rupiah, Perseroan masih yakin mampu menunjukkan kinerja positif melalui beberapa strategi dan program kerja yang akan dilaksanakandalam beberapa waktu ke depan.

Baca Juga :   Prodia Catat Laba Bersih Rp105,23 Miliar di Kuartal I-2022

Menurut Indriyanti, Prodia telah meluncurkan inovasi berbagai tes esoterik terbaru, salah satunya adalah pemeriksaan Sleep & Stress Genomics. Selain pengembangan inovasi produk pemeriksaan, Perseroan juga berkomitmen untuk memberikan excellent customer journey bersama Prodia, yaitu denganmelakukan peningkatan kualitas layanan cabang serta memperluas jangkauan layanan diagnostiknya.

Perseroan telah melakukan peresmian lokasi baru Klinik Utama Prodia Padang dengan konsep wellness clinic, peresmian Laboratorium Automasi Grha Prodia Surabaya, peresmian Genomic Centre Prodia di Semarang Medical Care RS Telogorejo dan RS Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Samarinda, serta peresmian gedungbaru Laboratorium Prodia cabang Cepu, Jawa Tengah.

“Melalui aksi bisnis ini, Perseroan optimis dapat memberikan pelayanan diagnostik kesehatan yang terpercaya bagi masyarakat secara komprehensif, holistik, serta inklusif,” kata Indriyanti.

Direktur Keuangan Prodia, Liana Kuswandi mengatakan pada tanggal 27 Juni 2024 yang lalu, Perseroan telah mengambil langkah strategis untuk memperkuat dan mengamankan rantai pasoknya dengan membeli saham PT Prodia Diagnostic Line (Proline) untuk kepemilikan sebesar 39%. Dengan langkah tersebut, Perseroan berharap dapat menjaga rantai pasokannya dari berbagai risiko yang memungkinkan terjadi dan berdampak terhadapkeberlangsungan operasional bisnis. Selain itu, Perseroan juga berperan dalam mendukung kemandirian produsen alat kesehatan Indonesia, karena Proline telah memiliki komposisi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di atas rata-rata dengan kualitas kelas dunia. Perseroan juga dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat posisi sebagai pemimpin dalam penyediaan solusi kesehatan berkualitas tinggi danberkelas dunia.

Leave a reply

Iconomics