
PMI Naik, tapi Sektor Manufaktur Dinilai Tetap Masih Dalam Masa Darurat

Tangkapan layar Zoom, Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) Fajar Harry Sampoerno/Iconomics
Meski Purchasing Managers’ Index (PMI) telah mengalami kenaikan setelah diterpat badai pandemi Covid-19, sektor industri manufaktur dinilai kondisinya masih turun. Jika dibandingkan dengan sektor lain, mungkin saja sektor manufaktur masih lebih baik tetapi bukan berarti beranjak naik.
“Kalau saya menyebutnya masih dalam darurat manufaktur. Posisi manufaktur mengalami penurunan dari waktu ke waktu terutama dalam 5 tahun terakhir. Pernah mengalami pertumbuhan 2 kali dari pertumbuhan ekonomi kita pada 1970-an, tapi berhenti pada 1998,” kata PT Barata Indonesia (Persero) Fajar Harry Sampoerno dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (29/4).
Fajar mengatakan, peran industri manufaktur masih paling besar dalam perekonomian Indonesia. Dan meski dihantam pandemi Covid-19, sektor manufaktur tidak meluncur turun dan masih dapat bertahan. Mungkin ini terjadi, kata Fajar, karena sektor yang lain jatuh dalam tetapi manufaktur tidak begitu dalam sehingga terkesan bertahan.
Menurut Fajar, keberadaan sektor manufaktur menjadi penting dalam perekonomian sebagai pengungkit konsumsi dan produksi. Soalnya pertumbuhan ekonomi sebenarnya tidak hanya ditentukan oleh konsumsi dan produksi.
Karena itu, kata Fajar, penting untuk meningkatkan sektor manufaktur dan tidak hanya menjadi pekerjaan dari Kementerian Perindustrian melainkan kementerian yang lain sepeti sektor pertanian, kesehatan dan lain sebagainya.
Fenomena dunia saat ini, kata Fajar, sejak 5 tahun terakhir mengarah kepada digital. Masyarakat sudah tidak bisa lepas dari dunia digital. Buktinya 41 juta baik teks maupun gambar terkirim di Whatsapp per menit. Begitu juga untuk Instagram yang mencapai 41,6 juta dan lain sebagainya.
Karena itu, kata Fajar, perusahaan-perusahaan terbesar sejak 2006 hingga saat ini didominasi perusahaan teknologi bukan lagi sektor manufaktur. Di Indonesia fenomena tersebut mendisrupsi sektor manufaktur.
“Ini memang seperti teoritis, tapi saya kira sektor industri pengelolaannya mengalami distorsi paling paling besar walau masih tetap ada peluang di masa depan,” kata Fajar.
Leave a reply
