PHRI: Potensi Kehilangan Industri Pariwisata karena Covid-19 Capai US$ 4 M

0
438
Reporter: Kristian Ginting

Katua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani

Industri pariwisata Indonesia disebut paling terdampak akibat wabah virus corona dalam 2 bulan terakhir. Itu sebabnya, potensi pendapatan yang hilang dari sektor selama wabah virus corona mencapai US$ 4 miliar.

“Kalau merujuk kurs saat ini bisa mencapai Rp 60 triliun potensi kehilangan pendapatan dari sektor ini. Khusus untuk perhotelan, kami sudah banyak mencutikan karyawan di luar tanggungan perusahaan,” kata Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani dalam diskusi virtual dengan Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin, Jakarta, Selasa (14/3).

Hariyadi menuturkan, dampak wabah virus corona ini sungguh memukul perekonomian Indonesia. Pemerintah lewat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, misalnya, menghitung kemungkinan pertumbuhan perekonomian Indonesia terkoreksi cukup dalam.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia, kata Sri Mulyani, akan turun menjadi 2,5%, bahkan 0%. Kondisi ini dapat terjadi apabila pandemi virus corona ini tak mampu ditangani lebih dari 6 bulan dan terjadi lockdown.

Perkiraan pertumbuhan Indonesia akibat wabah virus corona juga diramalkan Bank Dunia yang tumbuh 2,1%. Bank Pembangunan Asia (ADB) meramalkan sekitar 2,5% dan The Economist Intelligence Unit menyebut hanya tumbuh 1%.

Baca Juga :   BKF: Secara Agregat Likuiditas Perbankan Masih Aman

Akan tetapi, ketiga lembaga ini tak memungkiri bahwa pertumbuhan Indonesia bisa menyentuh minus 3,5%. “Hitung-hitungan kami juga demikian. Bahkan mungkin di bawah dari perkiraan pemerintah dan lembaga-lembaga itu,” kata Hariyadi.

Sebelumnya, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah mengatakan, setidaknya 1,5 juta orang pekerja terimbas wabah virus corona. Dari jumlah itu, 10% atau sekitar 150 ribu orang telah dipecat.

Sementara 90%, kata Ida, dirumahkan. Upaya pemecatan merupakan opsi terakhir. Soal data Kementerian Tenaga Kerja ini, Hariyadi memberikan pendapat berbeda. “Karyawan yang dirumahkan itu kan masih dapat upah, saya yakin umumnya mereka dicutikan tanpa tanggungan,” kata Hariyadi.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics