PHK 1.300 Karyawan, Harga Saham GoTo Melompat 3,74%

0
218

Keputusan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 1.300 karyawannya mendapat apresiasi dari investor di pasar modal. Pada perdagangan saham Jumat (18/11), harga saham GoTo ditutup naik 3,74% ke level Rp222 per saham dari sebelumnya pada Kamis (17/11) sebesar Rp214 per saham. Harga saham GoTo pada hari ini sempat mencapai level tertinggi Rp226 per saham.

Meski kebijakan PHK ini berat terutama bagi para karyawan terdampak, tetapi upaya efisiensi memang harus terus dilakukan oleh perusahaan teknologi ini. Tidak saja dari sisi sumber daya manusia, tetapi juga biaya-biaya promosi serta biaya iklan.

Mengutip laporan keuangan semester pertama 2022, beban biaya GoTo mencapai Rp19,18 triliun. Beban tersebut jauh di atas pendapatan bersih perusahaan yang sebesar Rp3,39 triliun. Meski pendaptan tersebut naik 72,95% dibanding semester pertama 2021, tetapi akibat beban biaya yang menggunung, perusahaan hasil merger Gojek dan Tokopedia ini pun menderita kerugian bersih sebesar Rp13,6 triliun.

Beban biaya yang paling besar memang terutama berasal dari gaji dan imbalan karyawan yaitu sebesar Rp7,41 triliun. Disusul kemudian,biaya promosi yang mencapai Rp3,49 triliun, serta beban iklan dan pemasaran sebesar Rp2,18 triliun.

Baca Juga :   GOTO Bantah Soal Rencana Merger dengan Grab

Manajemen GoTo menyebut pemangkasan jumlah karyawan ini merupakan langkah strategis dalam mendorong percepatan kemandirian finansial, sehingga perusahaan dapat terus memberi dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi dan pedagang di ekosistem GoTo, melalui pertumbuhan yang sehat dan berkesinambungan.

GoTo, seperti layaknya perusahaan besar lainnya, perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan Perusahaan menghadapi tantangan makro ekonomi global kedepan yang tidak mudah dan berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia.

Karena itu, disebutkan bahwa GoTo harus mengakselerasi upaya untuk menjadi bisnis yang mandiri secara finansial dan tumbuh secara sustainable dalam jangka panjang. Hal ini dilakukan antara lain dengan memfokuskan diri pada layanan inti, yaitu on-demand, e-commerce dan financial technology.

“GoTo telah mencatatkan pertumbuhan yang konsisten di bidang ini, didorong oleh strategi Perusahaan yang menyasar pada peningkatan jumlah pengguna multiplatform, alokasi insentif secara efektif, serta membangun sinergi terintegrasi dalam ekosistem,” tulis manjamen GoTo dalam keterbukaan informasi.

Sejak awal tahun GoTo juga melakukan evaluasi optimalisasi beban biaya secara menyeluruh, termasuk penyelarasan kegiatan operasional, integrasi proses kerja, dan melakukan negosiasi ulang berbagai kontrak
kerja sama. Pada akhir kuartal kedua 2022, Perusahaan berhasil melakukan penghematan biaya struktural sebesar Rp800 miliar dari berbagai aspek penghematan, seperti teknologi, pemasaran dan outsourcing.

“Namun demikian, untuk lebih jauh bernavigasi di tengah kondisi ekonomi global yang semakin penuh tantangan, GoTo harus fokus pada hal-hal yang berada dalam kendali perusahaan. Hal ini termasuk mengambil keputusan sulit untuk melakukan perampingan karyawan sejumlah 1.300 orang atau sekitar 12% dari total karyawan tetap Grup GoTo,” tulis GoTo.

Baca Juga :   GOTO Lego Saham Alfamart Senilai Rp1,5 Triliun

Sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada April 2022, saham GoTo terus melorot. Saat menawarkan saham perdana ke publik, harga saham GoTo dipatok sebesar Rp338 per saham dan pernah menyentuh level Rp382 per saham pada awal-awal menjadi penghuni bursa.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics