
Perusahaan Cat Avian Brands Melantai di Bursa Efek Indonesia

Wijono Tanoko, Direktur Utama PT Avia Avian Tbk
Perusahaan cat, PT Avia Avian Tbk atau Avian Brands resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia, Rabu (8/12). Emiten dengan kode saham AVIA ini menjadi perusahaan tercatat ke-50 pada tahun 2021 ini.
Perusahaan yang bermarkas di Sidoarjo, Jawa Timur ini didirikan oleh Soetikno Tanoko (Tan Tek Swie) pada tahun 1978.
Wijono Tanoko, Direktur Utama PT Avia Avian Tbk mengatakan selama lebih dari 4 dekade Avian Brands telah memberikan kontribusi dan warna bagi kehidupan jutaan keluarga di Indonesia dan terus bertumbuh secara cepat dan sustainable.
“Saat ini Avian Brand telah menjadi perusahaan cat dekoratif terbesar di Indonesia. Hal ini terjadi berkat dukungan dari jaringan distribusi yang terluas serta dilengkapi dengan kapabilitas dalam pengembangan dan inovasi produk, proses manufaktur yang terintegrasi, layanan pelanggan, teknologi terpadu dan tanggung jawab sosial,” ujar Wijono saat seremoni pencatatan perdana saham, Rabu (8/12).
Wijono mengatakan sebagai perusahaan publik yang tertcatat di Bursa Efek Indonesia, Avian Brands akan terus berkomitmen untuk mengemban amanah dari pemegang saham, para investor serta para stakeholder untuk terus bertumbuh dan meningkatkan kinerja dengan berpedoman pada prinsip Good Corporate Governance dalam pengelolaan perusahaan.
Avian Brands melepaskan sebanyak 6,2 miliar lembar saham baru kepada masyarakat. Dengan harga penawaran Rp930 setiap saham, dana yang diperoleh dari IPO ini sebanyak Rp5,767 triliun.
Sebanyak 52,77% dana hasil IPO akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja, antara lain pembayaran kepada pemasok, pembelian persediaan, biaya operasional dan modal kerja lainnya.
Kemudian, sekitar 16,82% akan digunakan oleh anak usaha yaitu PT Tirtakencana Tatawarna (TKTW) untuk modal kerja, antara lain pembayaran kepada pemasok, pembelian persediaan, biaya operasional dan modal kerja lainnya. Mekanisme penyaluran dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham ini kepada TKTW akan dilakukan dalam bentuk penambahan modal.
Sekitar 13,94% dana hasil IPO akan digunakan oleh Perseroan pada periode 2022 – 2024 untuk pembelanjaan modal (capital expenditure) fasilitas manufaktur ketiga Perseroan yang baru di Cirebon, fasilitas manufaktur Perseroan yang sudah ada, mesin-mesin dan pusat distribusi Perseroan dan TKTW.
Sisanya sekitar 16,47% akan digunakan untuk pelunasan pokok utang bank Perseroan dan TKTW.
Leave a reply
