
Perusahaan Bimbel Asal Depok, Lavender Bina Cendikia Tbk. (BMBL) Resmi Melantai di Bursa

Seremoni pencatatan perdana saham PT Lavender Bina Cendikia Tbk. (BMBL), Rabu (11/1)/Foto: Iconomics
PT Lavender Bina Cendikia Tbk. (BMBL) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah melepaskan sebanyak 280 juta saham kepada publik. Lavender menjadi peghuni baru Bursa ke-8 tahun ini.
Dengan harga penawaran perdana Rp188 per saham, Lavender memperoleh dana Rp52,64 milir dari penawaran umum perdana saham ini.
Galih Pandekar, Direktur Utama Lavender mengatakan dirinya sudah mengimpikan perusahaan ini go public. Ia sendiri merencanakan melantai di Bursa dilakukan pada tahun 2024. Tetapi atas saran partner-nya, impian untuk menjadi perusahaan publik itu datang lebih cepat, tepat pada ulang tahun ke-11 perusahaan pada Januari 2023 ini.
Berkedudukan di Depok, Jawa Barat, Lavender adalah perusahaan yang bergerak di bidang bimbingan belajar atau bimbel. Menurut Galih, banyak pihak memandang industri bimbel ini sebelah mata. Padahal, riset Bank Indonesia menunjukkan industri ini punya potensi yang besar.
“Makanya kami ingin, meskipun banyak orang memandang sebelah mata, kami tidak merasa diri seperti itu. Kita ingin berlaga di liga primer. Kita enggak mau lagi di liga tarkam, kita harus di liga primer. Liga primer Indonesia apa? Ya, Bursa. Harus masuk Bursa, standarisasinya sudah paling tinggi. Semuanya dia nilai. Akuntabilitasnya dinilai. Laporan keuanganya harus laporan,” ujar Galih pada seremoni pencatatan perdana saham BMBL di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (11/1).
Terkait potensi pertumbuhan kedepan, Galih mengatakan permintaan di sektor pendidikan selalu ada, meskipun cara atau metodenya terus berubah dari offline atau tatap muka ke online.
“Kami akan gunakan segala cara yang kita pahami dan kita akan tingkatkan juga, baik itu bertumbuh secara offline maupun bertumbuh secara digital. Karena kita eggak bisa tutup mata, demand pendidikan itu selalu ada, yang berubah adalah caranya. Dulu mungkin di kelas, tetapi sekarang online. Tetapi bukan berarti di kelas itu sudah enggak ada. Tetap kita butuh,” ujarnya.
Leave a reply
