Pertumbuhan Internet Indonesia Munculkan 3 Peluang Kunci untuk Bisnis

0
441

Indonesia disebut sebagai salah satu negara dengan tingkat penetrasi internet tertinggi di dunia. Itu ditunjukkan dari pertumbuhan pengguna internet secara tahunan pada Januari 2020 mencapai 17%.

Menurut akademisi Universitas Padjajaran Sunu Widianto, pertumbuhan pengguna internet itu juga berbanding lurus dengan pertumbuhan pengguna telepon seluler pintar secara tahunan yang mencapai 4,6% pada Januari 2020. Demikian juga dengan pengguna media sosial yang tumbuh 8,1% secara tahunan pada Januari 2020.

“Indonesia negara ke-3 terbesar yang adopsi media sosial. Lantas, apakah penetrasi internet tinggi, pertumbuhan media sosial tinggi berdampak terhadap bisnis? Ini yang perlu dikaji,” kata Sunu dalam sebuah webinar, Senin (21/12).

Sunu menuturkan, masyarakat Indonesia selama menggunakan internet umumnya atau sekitar 99% orang menonton video. Lalu, 84% orang mendengarkan layanan musik streaming dan 79% orang menonton vlog. Selain itu, sekitr 58% orang mendengarkan radio online dan 43% mendengarkan podcast.

Perkiraan pasar atas potensi digital Indonesia, kata Sunu, akan booming. Menurut Frost & Sullivan Indonesia Market Tracker ada 3 peluang kunci atas potensi digital Indonesia itu yakni telekomunikasi, digital service dan cyber security.

Soal telekomunikasi di Indonesia, kata Sunu, cakupannya sudah semakin luas dan harga internetnya tergolong rendah walau pada saat bersamaan terkendala akses kecepatan. Karena itu, langkah-langkah pemerintah membangun internet lewat satelit di Indonesia timur sudah cukup bagus dan penting untuk memelihara infrastrukturnya agar terjaga.

Baca Juga :   Erick Thohir: Induk BUMN Pangan Diharapkan Bisa Perbaiki Rantai Pasok dan Ekosistem

Selanjutnya soal digital service, menurut Sunu, ada beberapa aspek paling penting dari sektor ini. pertama soal e-commerce atau marketplace dan soal keuangan digital terutama dalam hal pembayaran. Dengan meningkatnya perdagangan elektrnik itu, maka diperkirakan layanan cloud akan tumbuh menjadi US$ 1,2 miliar pada 2022 dari US$ 172 juta pada 2016.

“Peningkatan aspek e-commerce juga pada akhirnya akan meningkatkan layanan pada kemanan siber,” kata Sunu.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics