
Peroleh Laba Bersih US$200,3 Juta pada 2022, Ini Bocoran Dividen Vale Indonesia

Kunjungan kerja Menteri ESDM Arifin Tasrif ke tambang nikel di Sorowako, Sulawesi Selatan milik Vale Indonesia/Dok. ESDM
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada tahun 2022 lalu membukukan laba bersih sebesar US$200,3 juta. Perolehan laba bersih tersebut naik 19,8% dibandingkan tahun 2021.
Dengan perolehan laba tersebut, perusahaan tambang nikel yang berbasis di Sulawesi ini diperkirakan akan membagikan dividen kepada para pemegang saham. Apalagi per 31 Desember 2022, Vale memiliki kas dan setara kas yang kuat yaitu masing-masing sebesar US$634,0 juta dan US$508,3 juta.
“Kebijakan divdien kami itu targetnya 30% dari net profit,”ujar Glorinophika, Head of Investor Relation Vale Indonesia dalam acara Emiten Talk yang diselenggarakan Stockbit, Rabu (29/3).
“Tetapi memang saat ini kami masih mendiskusikan mengenai pembayaran dividen ini,” tambahnya.
Keputusan pasti terkait dividen ini, jelas Glori, akan ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan digelar pada 5 Mei 2023.
“Segera kita akan melakukan Rapat Umum Pemeganh Saham Tahunan dimana salah satu agendanya adalah dividen,” ujarnya.
Laba bersih Vale yang mencapai US$200,3 juta pada tahun lalu, ditopang oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 23,7% menjadi US$1,17 miliar. Pertumbuhan pendapatan ini seiring dengan kenaikan harga nikel. Harga realisasi rata-rata pengiriman nikel dalam matte adalah US$19.348 per ton, lebih tinggi dari level tahun 2021 sebesar US$14.309 per ton. Beban pokok pendapatan Grup pada tahun 2022 sebesar US$865,9 juta, meningkat 23% dari US$704,3 juta pada tahun 2021. Penyebab utama kenaikan beban pokok pendapatan adalah harga bahan bakar dan batu bara yang lebih tinggi.
Dari sisi produksi, pada tahun 2022 produksi Vale sebesar 60.090 metrik ton nikel dalam matte, turun 8% dari produksi tahun 2021 terutama disebabkan oleh adanya pelaksanaan proyek Pembangunan Kembali Tanur 4. Proyek ini sudah selesai dikerjakan tahun lalu, sehingga perseroan optimistis produksi akan lebih tinggi pada tahun 2023 ini.
Glori mengungkapkan target produksi nikel dalam matte pada tahun ini lebih dari 70.000 metrik ton. Target penjualan juga akan naik sekitar 71.000 metrik ton nikel matte.
“Kita mengharapkan harga nikel tetap bagus dan stabil, setidkanya seperti pada kuartal ini,” ujarnya.
Leave a reply
