
Pendapatan dan Laba IPCM Naik Hingga Kuartal III-2024

PT Jasa Armada Indonesia Tbk akan melaksanakan pelayanan jasa pemanduan dan penundaan kapal di wilayah perairan Pulau Obimayor/Dok. Jasa Armada Indonesia
PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) mencatat kenaikan pendapatan sebesar 10,31% sepanjang 9 bulan pertama tahun 2024. Pendapatan naik menjadi Rp946,62 miliar dari Rp858,11 miliar pada periode yang sama tahun 2023.
IPCM juga mencatatkan kenaikan laba sebesar dari yang sebelumnya Rp119,77 miliar (YoY) menjadi sebesar Rp121,10 miliar.
”Dari berbagai tantangan yang dihadapi di tahun 2024, kami optimis untuk dapat mencapai kinerja yang lebih baik dari sebelumnya dan mempertahankan fundamental Perusahaan yang baik. Upaya-upaya penerapan strategi Perusahaan dalam bentuk optimalisasi pelayanan, kesiapan armada dan crew, perawatan kapal serta peningkatan kerjasama dengan mitra, pembaharuan alat produksi dalam bentuk pembangunan kapal serta efektifitas pola kerja yang mengutamakan unsur keselamatan dalam pelayanan pemanduan penundaan kapal untuk kepuasaan pengguna jasa, merupakan komitmen kami,” kata Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita dalam keterangan resmi.
Kontribusi utama pendapatan IPCM diperoleh dari jasa pelayanan kapal sebesar Rp873,51 miliar atau 92,27% dari total pendapatan. Kontribusi tersebut naik 15,50% secara YoY. Kontribusi pendapatan lainnya diperoleh dari jasa pengangkutan dan lainnya sebesar Rp73,11 miliar.
Pendapatan jasa penundaan kapal yang terdiri dari pelabuhan umum senilai Rp392,42 miliar, Terminal Khusus (Tersus) sebanyak Rp317,63 miliar dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) sebesar Rp163,45 miliar. Peningkatan pendapatan Pelabuhan Umum dan Tersus pada periode ini mengalami kenaikan, dengan kenaikan masing-masing sebesar 20,37% dari periode tahun sebelumnya dan 39,64% dibanding periode tahun 2023 lalu.
IPCM mampu meningkatkan pertumbuhan volume bisnis pada sebagian besar segmen. Pertumbuhan IPCM juga diimbangi dengan kenaikan total aset sebesar 1,07% dari Rp1,52 triliun pada 2023 menjadi Rp1,54 triliun pada 9M-2024.
Leave a reply
