
Penawaran SBR010 Resmi Dibuka, Ini Keunggulannya

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kementerian Keuangan, mulai Senin (21/6) ini menawarkan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR010. Masa penawaran berlangsung hingga 15 Juli 2021 nanti.
Lucky Alfirman, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko mengatakan dengan fitur floating with floor pada kupon SBR010, investor berpotensi untuk mendapatkan kupon yang lebih tinggi nantinya apabila BI 7-Day Reverse Repo Rate naik.
“Di tengah era suku bunga rendah saat ini, SBR010 memiliki fitur yaitu kuponnya floating with floor yang jarang dimiliki oleh instrumen investasi yang lainnya. Dengan fitur ini, imbal hasil SBR dipatok minimal kupon saat penerbitan. Di sisi lain investor berpotensi menerima imbal hasil yang lebih tinggi jika suku bunga acuannya meningkat yaitu BI 7-Day Reverse Repo Rate,” ujar Lucky saat acara peluncuran SBR010, Senin (21/6).
Suku bunga acuan Bank Indonesia yang berada di level 3,50% saat ini adalah yang terendah dan diperkirakan akan naik lagi mulai tahun depan. Dalam Rapat Dewan Gubernur 16-17 Juni lalu, BI tetap mempertahankan suku bunga acuannya pada level 3,50%.
Lucky menambahkan untuk meningkatkan kenyamanan berinvestasi di tengah pandemi ini pemerintah telah mengembangkan platform digital yang disebut e-SBN sehingga pemesanan dan pemabayaran SBN ritel dapat dilakukan secara online melalui 26 mitra distribusi yang telah ditunjuk pemerintah.
“Seperti halnya penerbitan SUN lainnya, seluruh dana yang diperoleh dari hasil penerbitan SBR010 ini akan digunakan untuk pemenuhan target pembiayaan APBN tahun 2021 termasuk pembiayaan untuk pengadaan vaksin, biaya kesehatan, bantuan sosial, dukungan kepada UMKM serta program prioritas pembangunan dan dampak pandemi lainnya,”ujar Lucky.
Tahun 2021 ini, ungkap Lucky, pemerintah berencana menawarkan 7 seri SBN ritel baik SBN konvensional yaitu seri ORI dan SBR, maupun SBN berbasis syariah yaitu seri Sukuk Tabungan dan yang terbaru adalah Sukuk Wakaf Ritel.
“Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berivestasi, dan berpartisipasi dalam penerbitan SBN diharpakan membuat Indonesia menjadi semakin mandiri dalam mencari pembiayaan pembangunan,” ujarnya.
Halaman BerikutnyaLeave a reply
