
Omzet Pinjaman Pegadaian Tumbuh 18,4% di Triwulan I/2020

Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto/Pegadaian
PT Pegadaian (Persero) mencatatkan pertumbuhan positif sepanjang Triwulan I/2020. Itu terbukti dari omzet pinjaman hingga Maret 2020 mencapai Rp 40,5 triliun atau naik 18,4% secara tahunan (yoy) dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 34,2 triliun.
“Sampai bulan Maret kami bertumbuh secara normal, dana nasabah kami juga naik cukup besar antara Desember dan Maret. Pinjaman outstanding juga meningkat,” kata Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto saat Rapat Dengar Pendapat secara virtual dengan Komisi VI DPR, Kamis (30/4).
Kuswiyoto mengatakan, pinjaman outstanding pegadaian mencapai Rp 52,7 triliun per Maret 2020, naik 22,8% yoy. Sedangkan nilai aset pun meningkat 22,7% yoy menjadi Rp 68 triliun. Dan jumlah nasabah mencapai 14,6 juta atau naik 29,2% secara yoy.
Kemudian likuiditas perusahaan dari bentuk current ratio masih terjaga di tingkat 1,60. Kredit macet (NPL) perseroan pun masih terjaga pada tingkat 2,5% per Maret 2020.
“Antara Maret hingga 27 April 2020, Pegadaian sendiri masih ada growth tapi growth-nya sangat tipis jadi bisa dikatakan stagnan. Namun tidak ada pengurangan baik di produk gadai maupun non-gadai,” kata Kuswiyoto.
Kuswiyoto mengakui Pegadaian juga merasakan dampak pandemi Covid-19. Perseroan memperkirakan laba akan berkurang pada akhir tahun meski masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan pertumbuhan pinjaman. “Karena terus terang dengan kondisi seperti ini maka pendapatan bunga kami juga akan turun,” kata Kuswiyoto.
Selain laba, Kuswiyoto juga memperkirakan tingkat NPL dan cost of fund perseroan pun akan meningkat pada akhir tahun. Proyeksi tersebut didasarkan pada asumsi dampak pandemi Covid-19 berlangsung selama 6 bulan (dari April sampai September 2020) yang berpengaruh pada pertumbuhan pinjaman menjadi stagnan.
Kuswiyoto menambahkan, Pegadaian juga memberi relaksasi dan restrukturisasi pinjaman nasabah UMKM. Skema relaksasi itu berupa penambahan masa bebas bunga untuk gadai, penurunan tarif bunga untuk perpanjangan pinjaman gadai, serta penundaan angsuran dan pembebasan dana kredit. Pegadaian sudah memberikan relaksasi tersebut kepada 1,5 juta nasabah dengan nilai Rp 8,6 triliun.
Perseroan juga sudah memberikan restrukturisasi kepada 14 ribu nasabah non-gadai senilai Rp 554,7 miliar. Dan mulai 1 Mei nanti, Pengadaian akan meluncurkan program Gadai Peduli di mana nasabah akan dibebaskan bunga terhadap pinjamannya sampai dengan Rp 1 juta selama 3 bulan.
Melalui program ini, Kuswiyoto memperkirakan adanya pertumbuhan sebanyak 1,5 juta nasabah baru dari total 3,3 juta nasabah Pegadaian saat ini dengan pinjaman di bawah Rp 1 juta.
“Hal ini kami lakukan karena kami melihat bahwa penggadai di bawah Rp 1 juta biasanya adalah mereka yang bekerja di sektor informal yang sangat terdampak oleh Covid-19. Itulah alasan kami memberikan relaksasi pembebasan bunga selama 3 bulan mulai bulan Mei sampai dengan Juli,” katanya.
Leave a reply
