
Miliki 5,14% Saham BTN, Taspen Ceritakan Daya Tarik Raja KPR

Layanan yang diberikan Taspen/Dok. Taspen
PT Taspen (Persero) memiliki saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebanyak 5,14% atau 697,75 juta saham BTN setelah melakukan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) saham BBTN.
Direktur Investasi PT Taspen, Rony Hanityo Aprianto mengatakan bahwa telah melaksanakan eksekusi atas Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) saham BBTN sebesar 171.248.798 lembar. Pembelian saham melalui right issue ini dengan pertimbangan harga saham BBTN sebesar Rp1.375.
“Pertimbangan bahwa harga saham BBTN pada tanggal 26 Desember 2022 sebesar Rp1.375 mencerminkan Price to Book Value sebesar 0,6x dibandingkan dengan average Price to Book Value industri sebesar 2,07x sehingga saham BBTN tergolong saham undervalued,” kata Rony kepada The Iconomics pada Rabu (11/01/2023).
Rony menjelaskan sejumlah tujuan dari aksi korporasinya memborong saham yang ditawarkan oleh BTN ini.
“Memperkuat dari sisi permodalan sehingga diharapkan adanya pertumbuhan pendapatan kredit ke depan. Selain itu, karena keunggulan kompetitif BBTN dibandingkan bank lain,” tambahnya.
Keunggulan tersebut adalah memiliki market share pembiayaan rumah bersubsidi terbesar di Indonesia, dan memperoleh penambahan penyertaan modal negara (PMN) seniai Rp2,48 triliun. Tak hanya itu, alasan lainnya karena BTN memiliki digital banking yang dikembangkan untuk memfasilitasi peralihan aktivitas perbankan konvensional ke penggunaan e-channel, mendominasi 71% dari seluruh total penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Peruahan (FLPP) dalam 3 tahun terakhir, ekspansi KPR non subsidi ke sektor-sektor baru, dan kerja sama dengan pengembang properti.
Sebagaimana diketahui bersama, BTN melalui right issue sukses mendapatkan dana sebesar Rp4,13 triliun. Aksi korporasi ini terbilang sukses karena pemegang saham memesan hingga melampaui target awal atau oversubscribe sebesar 1,6 kali.
Leave a reply
