
Mengenal PT Hatten Bali Tbk, Calon Penghuni Baru Bursa dari Bali

Ida Bagus Rai Budarasa, Presiden Direktur PT Hatten Bali Tbk
PT Hatten Bali Tbk dengan kode saham WINE akan menjadi peghuni baru Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal tahun 2023 mendatang. Perusahaan distributor minuman beralkohol ini menawarkan 678 juta lembar saham kepada publik dengan kisaran harga penawaran perdana Rp100 hingga Rp150 per saham. Dengan rentang harga penawaran tersebut, Perseroan diperkirakan akan memperoleh dana sebesar Rp67,8 miliar hingga Rp101,7 miliar.
PT Hatten Bali Tbk merupakan perusahaan distribusi minuman beralkohol khususnya wine. Produk yang dipasarkan Perseroan merupakan produk yang dihasilkan oleh anak usahanya sendiri yaitu PT Arpan Bali Utama.
“Jadi, perusahaan kami adalah perusahaan yang terintegrasi mulai dari budidaya pengembangan buah anggur, pengolahan buah anggur, kemudian lanjut didistribusukan,” ujar Ida Bagus Rai Budarasa, Presiden Direktur PT Hatten Bali Tbk dalam paparan publik yang digelar belum lama ini.
Budarasa mengungkapkan PT Arpan Bali Utama memperoleh bahan baku buah anggur dari kebun sendiri, mitra petani di Bali dan impor dari Australia.
PT Hatten Bali dan pabrik milik PT Arapan Bali Utam sama-sama berlokasi di Sanur, Bali. Sementara perkebunan anggurnya berlokasi di Kabupaten Buleleng. “Jumlah kebun yang kami kelola sendiri adalah seluas 25 hektar dan nantinya juga akan terus berkembang. Sedangkan pabrik kami berkapasitas saat ini sebesar 2 juta liter per tahun,” jelas Budarasa.
Menilik ke belakang, usaha produksi wine yang dilakukan dimulai pada tahun 1994 yaitu memproduksi anggur putih atau rose. Bahan baku saat itu diperoleh dari petani anggur di Bali.
Tahun 1996, PT Arapan Bali Utama resmi berdiri. Kemudian, karena ada aturan dari pemerintah bahwa dari pabrik tidak boleh langsung menjual ke konsumen untuk miniuman beralkohol, maka tahun 2000 dibentuklah PT Hatten Bali sebagai distributor.
Ekspansi terus dilakukan. Karena konsumsi wine impor cukup tinggi di Indonesia, tahun 2007 PT Arapan Bali meluncurkan brand Two Island yang merupakan wine dengan bahan baku yang diimpor dari Australia. Budarasa mengatakan tidak semua varietas anggur bisa ditanam di Bali. Karena itu, untuk varietas yang tidak bisa ditanam di Bali, diimpor dari Australia.
Saat ini, Perseroan memiliki empat brand yaitu Hatten, Two Island, Two Island Reserve dan Dragonfly. Hatten merupakan produk wine dengan bahan baku anggur dari Bali baik dari kebun Perseroan sendiri maupun dari petani. Sedangkan Two Island, Two Island Reserve dan Dragonfly adalah wine yang diproduksi dari bahan baku anggur yang diimpor dari Australia.
Halaman BerikutnyaLeave a reply
