
Matahari Bukukan Penjualan Kotor Sebesar Rp2,7 Triliun di Kuartal I-2023

Gerai Matahari/Dok. Matahari
Matahari (LPPF) membukukan Penjualan Kotor sebesar Rp2,7 triliun pada kuartal I tahun 2023. Pendapatan tersebut tumbuh 14,2%. EBITDA tercatat sebesar Rp234 miliar, mencerminkan normalisasi biaya sewa dan dampak penyesuaian upah minimum.
(dalam Miliar Rupiah)
Deskripsi |
Q1 2023 | Perbedaan |
dari Q1 2022 |
||
Penjualan Kotor | 2.746 | 14,2% |
Pendapatan Bersih | 1.443 | 12,1% |
EBITDA | 234 | -6,8% |
Sejak awal tahun hingga kini, Perseroan berhasil membuka 7 gerai baru menjelang Lebaran di Bekasi, Cikarang, dua gerai di Semarang, Sleman, Balikpapan, dan Bali. Matahari sesuai rencana akan membuka 12-15 gerai baru di tahun 2023. Gerai-gerai baru ini juga akan mendukung pencapaian Lebaran 2023 dalam portofolio gerai yang semakin berkembang, yang terdiri dari 155 gerai hingga hari ini.
“Kami gembira memulai tahun ini dengan 7 gerai baru, yang secara efektif mendukung interaksi kami dengan pembeli di musim utama Lebaran. Pada saat yang sama, kami senang melihat kemajuan kami dalam inisiatif omni-channel dan perkembangan jumlah anggota aktif program loyalitas yang membuka kesempatan lebih luas bagi komunikasi yang tersegmentasi dengan baik. Dengan kemajuan ini, kami yakin pada prospek jangka panjang kami yang positif,” kata Wakil Presiden Direktur dan CEO Matahari, Terry O’Connor dalam keterangan resminya.
Pada tanggal 29 Maret 2023, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan menyetujui seluruh usulan yang dimaksudkan untuk memaksimalkan nilai pemegang saham. Rapat antara lain menyetujui pembagian dividen sebesar Rp525 per saham dari Laba Bersih 2022. Selain itu, RUPST menyetujui kelanjutan program pembelian kembali saham hingga 28 September 2024.
Terry O’Connor mengatakan Matahari berkomitmen untuk meningkatkan pengembalian bagi pemegang saham.
Leave a reply
