Link Net Bekerja Keras Turunkan Tingkat Churn yang Menggerus Pendapatan di Kuartal I-2022

0
519

PT Link Net Tbk melaporkan telah membukukan pendapatan sebesar Rp1,05 triliun pada kuartal I tahun 2022. Pendapatan ini menurun 1,6% dibandingkan dengan Rp1,07 triliun pada kuartal I tahun 2021.

Emiten dengan kode LINK ini juga menyampaikan EBITDA pada kuartal I-2022 tercatat Rp570 miliar, turun 8,8% dari Rp624 miliar pada kuartal I-2021. Sepanjang tahun lalu, Link Net telah menumbuhkan total aset karena proyek migrasi yang berjalan dengan cepat. Penambahan aset ini umumnya akan meningkatkan beban depresiasi. Sementara tingkat hutang usaha meningkat untuk membiayai proyek migrasi, beban finansial juga meningkat. Link Net membukukan Laba Bersih sebesar Rp128 miliar pada kuartal I-2022, menurun sebesar 48,6% dibandingkan dengan Rp249 miliar pada kuartal I-2021.

Link Net menyampaikan telah menambahkan 56.994 homes passed ke dalam jaringannya pada kuartal I-2022, menjadikan total jaringan Perseroan sebanyak 2.926.827 homes passed.

Walau tingkat churn (kehilangan pelanggan) tetap tinggi, namun terdapat penurunan sejak kuartal IV-2021. Perseroan mengambil langkah yang signifikan tidak hanya untuk melakukan upsell kepada pelanggan existing, namun juga untuk mengurangi tingkat churn terutama pada pelanggan baru.

Baca Juga :   Anak Usaha Pasifik Satelit Nusantara akan Memperkuat Koneksi Internet di Filipina

Akibat tingkat churn yang lebih tinggi, jumlah pelanggan Link Net menurun kurang lebih 2,9 ribu pelanggan pada kuartal I-2022. Total pelanggan Link Net pada kuartal I-2022 tercatat sebanyak 852 ribu. Sementara kondisi ekonomi mulai membaik setelah Covid-19 dan berbagai inisiatif operasional Link Net mulai menunjukkan hasil yang positif, Perseroan berharap tingkat churn akan menurun dan dapat meningkatkan jumlah pelanggan di periode yang akan datang. Rata-rata Pendapatan per Pelanggan (ARPU) pada kuartal I-2022 adalah Rp335 ribu.

Segmen Enterprise Link Net telah menunjukkan arah pertumbuhan yang jelas dan tren ini akan berlanjut di kuartal-kuartal yang akan datang. Pada kuartal I-2022, segmen Enterprise berkontribusi sebesar 15,6% dari total pendapatan. Segmen Enterprise mencatat pendapatan sebesar Rp165 miliar pada kuartal I-2022, meningkat 14,7% dibandingkan dengan Rp143 miliar pada kuartal I-2021.

Link Net menyampaikan mulai dari tanggal 1 Juli, Link Net tidak lagi membayar beban sewa tiang atas penggunaan tiang listrik ICON+. Selama 2 tahun lalu, Link Net telah membayar 3,6% dari total pendapatan untuk menggunakan tiang tersebut. Beban ini terhitung lebih dari Rp160 miliar pada tahun 2021. Sementara Perseroan memasuki semester kedua tahun 2022, arus kas yang tadinya digunakan untuk membayar beban sewa tiang, dapat dialokasikan untuk kegiatan produktif lainnya.

Baca Juga :   Genjot Perluasan Jaringan Fiber, XL Axiata Gandeng FiberStar

Presiden Direktur dan CEO PT Link Net Tbk Marlo Budiman mengatakan Manajemen Link Net menantikan peningkatan dalam lingkungan operasional karena dampak Covid-19 menurun dan tingkat ekonomi mulai bertumbuh.

“Tim kami sedang mengimplementasikan berbagai inisiatif untuk menurunkan tingkat churn dan kami berharap adanya pertumbuhkan jumlah pelanggan di kuartal-kuartal yang akan datang. Sementara Link Net menantikan penyelesaian proyek migrasi, kami akan meningkatkan fokus dan sumber daya untuk percepatan ekspansi jaringan dan pertumbuhan jumlah pelanggan,” kata Marlo dalam keterangan resminya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics