Langkah Awal Penempatan Dana Pemerintah ke Himbara Senilai Rp 30 T

0
713
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Bank-bank milik negara (Himbara) akan menerima penempatan uang negara (PUN) sebesar Rp 30 triliun sebagai tahap pertama sebagai penerapan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang Penempatan Uang Negara pada Bank Umum Dalam Rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional tahun 2020.

Tujuan penempatan tersebut untuk mempercepat pemulihan sektor riil dengan memberikan tambahan likuiditas kepada bank-bank Himbara untuk akselerasi pemberian kredit modal kerja kepada para pengusaha, khususnya di bidang UMKM dengan tingkat suku bunga yang murah.

“Dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional, Kemenkeu telah bersurat kepada gubernur BI untuk menggunakan dana pemerintah yang memang ada di BI untuk kita pindahkan kepada bank umum nasional. Tujuannya seperti bapak presiden tekankan khusus untuk mendorong ekonomi dan sektor riil agar kembali pulih,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat telekonferensi pers secara virtual Rabu (24/6).

Presiden, kata Sri Mulyani, telah mengarahkan dirinya serta Menteri BUMN Erick thohir yang akan didukung oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengevaluasi penggunaan dana dalam mendorong sektor riil per 3 bulan.

Baca Juga :   Pertamina: Total Utang Pemerintah hingga 2019 Capai Rp 96,5 Triliun

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, BUMN sebagai sepertiga dari penggerak ekonomi nasional memiliki kepercayaan dan peranan besar dalam percepatan pemulihan ekonomi.

“Dipastikan apa yang sudah kita lakukan selama ini selalu memastikan UKM di desa dan kota menjadi hal yang harus bergulir kembali. Insya Allah kami bersama Himbara ingin memastikan kepastian daripada pemulihan ekonomi berjalan dengan baik,” ujar Erick.

Sementara itu, Ketua Umum Himbara sekaligus Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso mengatakan, fasilitas yang telah diberikan pemerintah itu, Himbara berkomitmen untuk berekspansi menyalurkan kredit hingga 3 kali lipat dari alokasi penempatan dana yang diterima dari pemerintah dalam kurun waktu 3 bulan ke depan untuk dapat menggerakkan kembali sektor riil.

Selain itu, tiap-tiap direksi bank Himbara telah menyiapkan rencana pemetaan terhadap implementasi ekspansi kredit. Khusus Bank BRI akan menargetkan segmen UMKM dengan berfokus pada sektor-sektor pangan dan sektor pendukungnya.

“Dari segi sasaran wilayah sudah kami petakan. Nanti itu akan mayoritas mengarah ke daerah pedesaan di rural. Kemudian nomor dua di urban dan yang irisan di sub-urban. Demikian rencana kita, targetnya jelas, angkanya jelas. Segmen dan sektornya jelas, bahkan wilayah juga jelas. Mudah-mudahan rencana ini mampu mengungkit kembali ekonomi kita,” kata Sunarso.

Baca Juga :   Ada Corona, Bank DKI Imbau Masyarakat Gunakan Pembayaran Non Tunai

Sementara itu, Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan, pihaknya akan fokus ekspansi kredit terhadap daerah-daerah dengan kesempatan pertumbuhan, khususnya daerah wisata yang segera kembali dibuka serta sektor perdagangan.

Sedangkan, Direktur Utama Bank BTN Pahala Mansury memastikan, pihaknya akan fokus berekspansi kredit pada sektor perumahan, di mana 40% dari ekspansi kredit akan diberikan kepada kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi, sementara sisanya akan difokuskan pada kredit konstruksi berkaitan dengan KPR subsidi dan KPR non-subsidi.

Untuk Bank BNI, Direktur Utama Herry Sidharta mengatakan, pihaknya akan memprioritaskan sektor industri padat karya dan sektor ekonomi lainnya yang memberikan stimulan pertumbuhan ekonomi di samping saling mengisi irisan antara bank Himbara lainnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics