
Laba Bersih PTBA Anjlok 54,91% YoY Menjadi Rp2,77 Triliun

Ilustrasi/Website PTBA
PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID, mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,77 triliun sepanjang Semester I-2023. Perolehan laba bersih tersebut turun 54,91% dari Rp6,15 trliun pada periode yang sama tahun lalu (year on yerar/YoY).
Dari sisi pendapatan, PTBA membukukan sebesar Rp 18,85 triliun, naik 2,36% YoY, dari Rp18,42 triliun pada periode Semester I-2022 lalu.
Kenaikan pendapatan ini didukung oleh peningkatan produksi dan penjualan. Produksi batu batu bara PTBA pada Semester I-2023 mencapai 18,8 juta ton, tumbuh 18% dibanding periode yang sama tahun 2022 yakni sebesar 15,9 juta ton.
Kenaikan produksi ini diikuti dengan kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 19% menjadi 17,4 juta ton. Pada Semester I 2023, Perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 7,1 juta ton atau naik 37% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 57%.
Koreksi harga batu bara ditambah Harga Pokok Penjulan yang meningkat membuat laba perusahaan plat merah ini mengalami penurunan yang tajam.
Dalam keterangannya, manajemen PTBA mengungkapkan harga batu bara ICI-3 menurun sekitar 48% dari US$ 138,5 per ton pada Juni 2022 menjadi US$ 72,63 per ton pada Juni 2023.
Di sisi lain, Harga Pokok Penjualan mengalami kenaikan, di antaranya pada komponen biaya royalti, angkutan kereta api, dan jasa penambangan.
“PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja positif. Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal,” tulis Niko Chandra, Corporate Secretary PTBA dalam keterangan pers, Selasa (29/8).
Selain itu, Perseroan berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan PTBA.
Leave a reply
